TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat hukum dari Universitas Andalas, Sumatera Barat, Saldi Isra, menilai ulah para koruptor di Indonesia semakin canggih saja belakangan ini. Mereka bisa membuat berbagai rekayasa dan skenario sampai-sampai para penegak hukum berkelahi sendiri.
Saldi lalu menunjuk kasus dugaan korupsi pengadaan alat uji surat izin mengemudi (SIM) yang ramai diperbincangkan sepekan terakhir. Menurut dia, sudah jelas bahwa publik menginginkan Komisi Pemberantasan Korupsi menangani kasus ini. “Tapi Presiden SBY tidak segera memberi pengarahan yang tegas kepada polisi,” kata Saldi.
Akibat tidak adanya pengarahan yang tegas dari SBY, perseteruan antara polisi dan KPK pun jadi berlarut-larut. “Menganjurkan sinergi, menurut saya, adalah cermin kesalahkaprahan dalam berpikir,” kata Saldi.
Model penyelesaian macam itu, kata Saldi, justru membuka peluang korupsi terus merajalela. “Para koruptor akan tertawa dan berpikir, mereka bisa mengambil uang negara lalu membuat skenario agar penegak hukum cakar-cakaran sendiri,” katanya.
ARYANI KRISTANTI
Berita Terpopuler:
Rhoma Irama Ancam Penyebar Ceramahnya
Rhoma Irama Dicekal MNC Grup?
Lolos Uji Emisi, Mobil Esemka Siap Produksi
Rhoma Irama Bakal Gugat Penyebar Isi Ceramah SARA
2014, Rakyat Bisa Pilih Kalla, Prabowo, Mahfud atau Dahlan
Panwaslu Lindungi Pelapor dari Gugatan Rhoma
Seberapa Penting Luna Maya Bagi Ariel
RCTI Bantah Cekal Rhoma Irama
Bakal Diadukan Jokowi-Ahok, Rhoma Bungkam
MNC Juga Bantah Mencekal Rhoma