TEMPO.CO, Jakarta - Janji Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mulai mengorek barang bukti kasus kasus korupsi pengadaan simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) belum juga terbukti.
Pasalnya, hingga saat ini barang bukti yang disimpan dalam sebuah kontainer di halaman belakang kantor KPK masih tergembok rapat. Walhasil, sudah dua pekan barang bukti itu tak tersentuh.
Juru Bicara KPK, Johan Budi S.P., menyatakan dia belum mendapat informasi tentang kapan barang bukti tersebut dikorek penyidik. Seperti janji sebelumnya, ia memastikan bahwa barang bukti itu bakal dibuka pada pekan ini. "Tapi saya belum tahu hari apa dimulai," ujar dia di kantornya, Senin, 13 Agustus.
Barang bukti kasus simulator ujian SIM disita dari kantor Kops lalu lintas pada Senin, 31 Juli 2012. KPK menggeledah kantor tersebut setelah menetapkan empat orang tersangka, termasuk Djoko Susilo, jenderal bintang dua yang juga mantan Kepala Korps Lalulintas.
Setelah barang bukti diangkut ke KPK, Markas Besar Polri mengutus empat anggotanya untuk menjaganya secara bergantian siang dan malam. Penjagaan itu memunculkan isu bahwa Polri yang juga mengusut kasus ini bakal merampas barang bukti. Dengan demikian, KPK juga meningkatkan penjagaannya.
Dari pantauan Tempo hari ini, penjagaan kontainer dari empat polisi masih terus berlanjut. Mereka yang menjaga dari awal memakai pakaian sipil kini mencolok dengan seragam cokelat khas polisi.
Sumber Tempo di KPK menyebutkan komunikasi mereka dengan internal KPK cukup kurang. Oleh sebab itu, muncul anggapan bahwa para polisi itu tidak ramah. "Jadi kami malas juga menegur mereka," kata salah seorang pegawai KPK.
Penjagaan para polisi itu dilakukan secara bergantian. Pagi hingga malam sebanyak empat orang dan malam hingga pagi sebanyak empat orang. "Makanan mereka tak ditanggung KPK, tapi bawa sendiri," kata sumber itu.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada pekan lalu menyatakan penyidik belum mengorek barang bukti karena belum diperlukan dalam pengusutan kasus ini. "Kebutuhan kami saat ini adalah pemeriksaan saksi," ujar dia.
TRI SUHARMAN
Berita terpopuler lainnya:
Ramai-ramai Klinik Tong Fang, Begini Praktiknya
Tim Sukses Jokowi: Ceramah Rhoma Tetap Pidana
PPP Pilih Foke karena Islam dan Betawi
Dinas Kesehatan ''Sentil'' Iklan Klinik Tong Fang
Relawan Jokowi - Ahok Luncurkan JASMEV
Ahok: Lagu Bang Rhoma Membuat Saya Tak Ikut Judi
Ke Klinik Tong Fang, Berobat karena Penasaran
Mengapa Nenek Moyang Kita Tidak Kegemukan?
Asosiasi Sepakbola Brasil Salahkan Rafael
Kasus Distop, Rhoma Irama: Alhamdulillah