TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan berdasarkan hasil riset terakhir. predikat daerah termiskin di Indonesia masih dipegang Papua. "Tingkat kemiskinan di daerah Papua sebesar 31,11 persen. Adapun tingkat kemiskinan nasional saat ini adalah 11,96 persen," ujar Armida saat ditemui di Kementerian Bappenas, Senin, 13 Agustus 2011.
Armida mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan Papua masih memilki tingkat kemiskinan yang tinggi. Salah satunya adalah faktor konektivitas. Berdasarkan faktor konektivitas, Papua masih tergolong susah dijangkau sehingga aktivitas dan pertumbuhan ekonomi di sana tergolong susah berkembang.
Faktor lainnya, kata Armida, adalah masalah tingkat isolasi. Ada beberapa daerah di Papua yang terisolasi dari peradaban, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sana tidak merata.
"Di Papua, daerah yang makmur adalah yang lebih dekat ke laut atau pesisir pantai. Di daerah pegunungan, tingkat kemiskinannya masih tinggi. Kesejahteraan di sana perlu diratakan dan itulah yang pemerintah lagi upayakan," ucap Armida.
Saat ditanyakan bagaimana Armida akan memecahkan masalah kemiskinan di Papua, ia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan program MP3KI. MP3KI atau Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia adalah program yang berupaya menanggulangi masalah kemiskinan di tingkat nasional dengan mengedepankan pembangunan infrastruktur, industrialisasi pedesaan, dan pengembangan kegiatan.
Armida sendiri, pekan lalu, mengatakan bahwa Bappenas telah menyiapkan peta pembangunan proyek-proyek infrastruktur baru di wilayah timur, terutama Papua. Beberapa yang direncanakan adalah pembangunan infrastruktur berupa bandara dan pelabuhan laut. Hal itu, salah satunya, untuk memecahkan masalah konektivitas.
ISTMAN MP
Berita lain:
Bumi Rugi, Investor Ragu
Ada Ruang Bagi Rupiah Menguat
Pemerintah Diminta Waspadai Permintaan Dolar
Jelang Lebaran, Investor Kurangi Portofolio
Sejuta Kontainer Siap Pindah ke Atas Rel Kereta
Akses ke Pelabuhan Harus Dibenahi