Pelabuhan Merak Terus Dipadati Pemudik

Ratusan kendaraan pribadi yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera antri masuk kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, (12/8). Arus mudik di Merak sudah mulai terasa dengan naiknya jumlah penumpang dan kendaraan pribadi yang menyeberang dibanding hari biasa ANTARA/Asep Fathulrahman
Ratusan kendaraan pribadi yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera antri masuk kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, (12/8). Arus mudik di Merak sudah mulai terasa dengan naiknya jumlah penumpang dan kendaraan pribadi yang menyeberang dibanding hari biasa ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Cilegon - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, arus mudik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, mulai terlihat. Tidak hanya penumpang pejalan kaki, puluhan mobil pribadi juga mulai terlihat memadati dermaga di Pelabuhan Merak sejak Sabtu, 11 Agustus lalu.

Data PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak selama 24 jam sejak pukul 08.00 WIB, Sabtu, 11 Agustus 2012 hingga pukul 08.00 WIB, Ahad, 12 Agustus 2012 menyatakan jumlah penumpang kapal yang melakukan penyeberangan mencapai 40.307 orang. Untuk penumpang pejalan kaki sebanyak 6.033 orang dan penumpang di atas kendaraan 34.274 orang.

Sedangkan untuk jumlah kendaraan pribadi sebanyak 3.314 unit atau meningkat 100 persen, bus 452 unit meningkat 100 persen, dan roda dua sebanyak 2.017 unit meningkat 100 persen. "Pada H-7 ini pemudik sudah mulai terlihat, tapi jumlahnya masih bisa tertangani," kata Humas PT ASDP Indonesia Ferry, Mario Sardadi, Senin, 13 Agustus 2012.

Menurut Mario, peningkatan kendaraan truk ukuran sedang juga terlihat sekitar 20 persen. Sedangkan untuk truk ukuran besar masih tetap terlihat normal. "Kendaraan roda empat sejenis truk jumlahnya sebanyak 6.743 unit dan truk ukuran besar sebanyak 2.977 unit," katanya.

Di lain pihak, aparat gabungan polisi dari Polda Banten serta Polres Cilegon mulai memperketat pengamanan di kawasan Pelabuhan Merak. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadi potensi ancaman kejahatan, di antaranya hipnotis dan penipuan terhadap pemudik.

Tidak hanya itu, Polda Banten juga menempatkan puluhan penembak jitu (sniper) di daerah rawan kejahatan sepanjang jalur mudik Serang–Merak yang masuk wilayah hukum Polda Banten. 

Sniper ditempatkan di titik-titik vital yang berpotensi menjadi sasaran sabotase dan terorisme. Seperti pelabuhan Merak yang menjadi objek nasional,” kata Kepala Kepala Kepolisian Daerah Banten, Brigadir Jendral Eko Hadi Sutedjo. 

WASI'UL ULUM

Berita Lain:
Tidak Semua Kader PKS Diprediksi Pilih Fauzi Bowo
PKS Pilih Foke, Jokowi: Apa Saya Kurang Ganteng?
36 Detik yang Menyedot Perhatian Dunia
Relawan Jokowi - Ahok Luncurkan JASMEV
PPP Pilih Foke karena Islam dan Betawi