Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden SBY meminta segenap jajaran pemerintahan tidak menganggap enteng persiapan mudik dan lebaran.
Jika menganggap kegiatan biasa, dan rutin tiap tahun, Presiden mengaku khawatir akan timbul berbagai potensi masalah. "Karena bisa menggampangkan sesuatu, padahal selalu ada dinamika, persoalan baru, ada perkembangan dari kehidupan masyarakat," kata Presiden dalam pengantar sidang kabinet paripurna tentang persiapan Lebaran 1433 H, Senin, 13 Agustus 2012.
Sebaliknya, Presiden pun meminta supaya para pemudik mendapatkan pengamanan dan pelayanan terbaik. Apalagi, kata Presiden, dengan peningkatan tajam pemudik yang menggunakan sepeda motor. "(Perhatikan) akibat terkait keselamatan," kata Presiden SBY.
Selain itu, Presiden melanjutkan, juga perlu dipastikan pergerakan harga dan distribusi bahan pokok tetap aman menghadapi Lebaran yang tinggal menghitung hari ini. "Juga perlu diperhatikan kesiapan bahan bakar, kesehatan para pemudik, juga dari perhubungan," kata dia.
Diwawancara terpisah di Kantor Presiden, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso menyebutkan arus mudik terpantau masih lancar. Sejak Ahad, 12 Agustus, lalu setidaknya 400 bus dan truk-truk berisi 1.200 motor para pemudik sudah diberangkatkan. "Tujuan utamanya masih Semarang dan Jogja," kata dia.
Sementara lalu lintas di sekitar Pelabuhan Merak, menurut Suroyo, juga masih lancar dan belum ditemukan antrean. "Dari Kalimantan sudah mulai ada yang kembali ke Jawa, sedangkan dari Jawa ke Sumatera atau pulau lainnya masih sedikit," kata dia.
ARYANI KRISTANTI
Berita Ramadan lainnya:
Tangkap Calo Tiket Berhadiah Rp 500 Ribu
Tips Masuk Terminal Rajabasa Bandar Lampung
Polisi Terapkan Contra-Flow di Pantura
Waspadai Modus Kejahatan Geser Tas Saat Mudik
Gubernur Tak Izinkan Pemudik Motor Lewat Tol
Berdesakan di Jembatan Penyeberangan, Arum Pingsan
Menghapus Stigma Seram Terminal Rajabasa Lampung
Selebritas Pun Minum Es Goyobod untuk Berbuka
