TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha di kompleks pertokoan Glodok Baru Harco, Jakarta Barat, diperkirakan merugi hingga Rp 8,1 miliar karena 27 kios mereka hangus dilalap si jago merah pada Minggu siang, 12 Agustus 2012. "Satu kios ditaksir merugi Rp 300 juta," kata Kodir, perwira piket Pemadam Kebakaran Jakarta Barat. (Baca: 26 Toko di Harco Glodok Terbakar)
Sekitar pukul 11.40, api berkobar dari plafon di Blok D3 lantai 3. "Diduga karena korsleting," kata Noer Jaka, anggota Staf Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, yang ditemui di lokasi kejadian. Api kemudian menyebar ke puluhan toko lainnya.
Seorang pemilik toko di Harco, Alin, mengatakan pertokoan di lantai tersebut merupakan pusat penjualan alat-alat kesehatan dan mainan elektronik, seperti Play Station. "Saat itu, penjual baru saja membuka toko. Masih sepi," kata dia, yang membuka usaha di lantai dua.
Sebanyak 32 unit mobil pemadam kebakaran dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara diturunkan untuk menangani api yang kemudian padam sekitar pukul 13.30. "Tidak ada korban jiwa," kata Noer.
Akibat peristiwa itu, lalu lintas sempat tersendat dan kendaraan yang melintas di depan Glodok akhirnya dialihkan. Kendaraan umum pun masuk ke jalur busway. Setelah api padam, petugas melakukan penjagaan ketat untuk mencegah penjarahan.
Dari pantauan Tempo, tiga petugas satuan pengamanan dan seorang polisi menjaga gerbang. Mereka menyeleksi setiap orang yang ingin masuk ke pertokoan. Hanya pemilik kios yang diperbolehkan melintas di tempat kejadian. "Mau ngapain? Nanti saja. Belum boleh," kata seorang petugas, mengusir Tempo. (Baca: Antisipasi Penjarahan, Harco Glodok Dijaga Ketat)
Alin, yang berdiri di luar gerbang, mengatakan, petugas mengawasi orang yang berlalu-lalang. "Aparat full berjaga, takut dicongkel," kata dia. Soalnya, kata dia, banyak orang asing yang datang mencuri kesempatan saat kebakaran berlangsung.
Alin belum tahu kapan pertokoan tersebut akan kembali dibuka. "Tidak tahu," kata dia. Apalagi, salah satu gardu listrik di tempat itu juga meledak.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat, Sutarno, menyebutkan, selama Ramadan, telah terjadi 26 kasus kebakaran di Jakarta Barat. Angka ini melengkapi jumlah 100 kasus kebakaran yang terjadi di bulan-bulan sebelumnya pada tahun ini.
"Ramadan yang paling banyak. Sehari bisa dua-tiga kali. Kalau bulan yang lain sekitar satu kali," kata dia saat dihubungi. “Total kerugian minimal sekitar Rp 2,75 miliar, belum termasuk yang di Harco. Itu data dari kebakaran yang ke-18 di Tambora," kata Sutarno.
NUR ALFIYAH | MARTHA WARTA S
Berita Populer:
Ramai-ramai Klinik Tong Fang, Begini Praktiknya
Tim Sukses Jokowi: Ceramah Rhoma Tetap Pidana
Dinas Kesehatan ''Sentil'' Iklan Klinik Tong Fang
Ahok: Lagu Bang Rhoma Membuat Saya Tak Ikut Judi
Ke Klinik Tong Fang, Berobat karena Penasaran
Mengapa Nenek Moyang Kita Tidak Kegemukan
Kasus Distop, Rhoma Irama: Alhamdulillah