TEMPO.CO, Pontianak - Badan Nasional Narkotika melakukan tes urine mendadak terhadap lima maskapai yang akan terbang dari Bandar Udara Supadio Pontianak.
Pemeriksaan urine tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BNN Kalbar, Brigadir Jenderal Sugeng Heriyanto, Selasa pagi, 14 Agustus 2012. Tim tiba sekitar pukul 05.00 WIB di Bandara Supadio Pontianak dan langsung disambut oleh General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak, Abiyoso, dan Airline Operators Comitte Bandara Supadio Pontianak, Nicolas Edwin.
Pemeriksaan urine dilakukan di terminal keberangkatan luar negeri yang melibatkan lima maskapai, yakni Garuda Indonesia Airways, Sriwijaya Airways, Batavia, Kalstar, dan Lion Air.
Airline Operators Comitte Bandara Supadio Pontianak, Nicolas Edwin, mengatakan tes urine tersebut dilakukan untuk pilot, kopilot, serta awak kabin maskapai yang akan terbang Selasa pagi. "Khususnya untuk maskapai yang menginap di Pontianak," kata Nicolas.
Dia menyatakan, maskapai tidak merasa keberatan dengan pemeriksaan urine untuk awak penerbangan tersebut karena tujuan utamanya adalah keselamatan penumpang.
Sebagai penyedia jasa layanan transportasi udara, Nicolas menjelaskan, masalah keselamatan penumpang adalah hal yang tidak bisa ditawar. Lebih baik mengetahui ada awak penerbangan yang mengonsumsi narkoba ketimbang mengetahui setelah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di udara.
GM PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak, Abiyoso, menambahkan pemeriksaan tes urine tersebut sebenarnya merupakan salah satu prosedur di tingkat internal maskapai, tetapi untuk menambah pengamanan dan keselamatan penerbangan, maka perusahaan mendukung program BNN Kalbar. "Semata-mata untuk keselamatan penerbangan," katanya.
Abiyoso mengatakan, selaku pengelola bandara, Angkasa Pura hanya memfasilitasi agar kegiatan pemeriksaan urine tersebut berjalan lancar, namun tidak menganggu jadwal penerbangan yang telah ditetapkan semula.
Hasil pemeriksaan urine, sebanyak lebih dari 30 sampel urin milik awak penerbangan lima maskapai yang akan terbang Selasa pagi, semuanya tidak terindikasi menggunakan psikotropika dan zat adiktif lainnya.
ASEANTY PAHLEVI
Terpopuler:
Ekonomi Indonesia Tumbuh, Kelas Menengah Bahagia
Papua Masih Daerah Termiskin di Indonesia
Sejuta Kontainer Siap Pindah ke Atas Rel Kereta
Pasific Royale Akan Tambah Rute Penerbangan
Pemerintah Siapkan untuk Kebijakan Bendung Impor
Perusahaan Jepang Investasi Pengolahan Sidat
Harga Minyak Brent Mulai Naik
Kehabisan Tenaga, Rupiah Kembali Melemah
Pelindo III Bangun Terminal Modern di Tanjung Perak
Menjelang Lebaran, Transaksi Saham Menurun