TEMPO.CO, Jakarta-- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menerima surat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan PT Adhi Karya berkaitan dengan rencana dilanjutkannya pembangunan monorel di Jakarta. "Pak Gubernur belum menerima surat," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, Senin 13 Agustus 2012.
Menurut dia, rencana PT Adhi Karya menggarap kembali monorel dalam proyek Jakarta Link Transportation seharusnya dibicarakan terlebih dulu. "Jujur saja, kami belum tahu mekanisme pembiayaan dan pembangunan seperti apa," kata dia.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan kajian untuk mengganti proyek monorel menjadi proyek elevated busway (busway layang). "Tiang-tiang monorel di kawasan Kuningan dan Senayan akan kami manfaatkan sebagai fondasi elevated busway untuk jalur hijau," ia berujar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta, Sarwo Handayani, pun mengatakan hal senada. Pembangunan kembali proyek monorel yang sempat mangkrak sejak 2008 membutuhkan kajian lebih mendalam.
DKI berencana mengganti dana investasi PT Jakarta Monorail dalam pembangunan tiang monorel tersebut. Rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menyebutkan bahwa dana investasi paling besar Rp 204 miliar. Sedangkan PT Jakarta Monorail mengajukan angka Rp 600 miliar. Hingga saat ini, belum ada kesepakatan soal dana pengganti tersebut.
PT Jakarta Monorail sudah bangkrut, sehingga pembicaraan penggantian dana investasi ini dilakukan dengan PT Adhi Karya selaku salah satu dari empat perusahaan yang masuk konsorsium PT Jakarta Monorail. Perusahaan yang lain adalah PT Indonesia Transit Central dan Omnico. Adhi Karya memiliki 7,5 persen saham di PT Jakarta Monorail.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk, Amrozi Hamidi, mengatakan perseroan siap menggarap proyek monorel. "Proposalnya sudah kami buat, tinggal menunggu persetujuan dari pemda (DKI Jakarta)," kata dia.
Proyek dikerjakan oleh konsorsium tiga BUMN. Selain Adhi Karya, dua lainnya adalah PT Inka dan PT LEN. "Adhi akan menggarap infrastruktur, Inka mengerjakan rolling station, dan LEN menangani masalah sistem persinyalan hingga tiket," kata Amrozi.
Untuk pembiayaan, sekitar 30 persen dana akan berasal dari kas internal setiap anggota konsorsium. Sisanya, 70 persen, akan menggunakan pinjaman bank.
Proyek monorel akan melintasi 16 stasiun, mulai Tanah Abang, Grand Indonesia, Dukuh Atas, Four Season Kuningan, berputar ke SCBD melewati Jalan Satrio, Bendungan Hilir, Istora, hingga Senayan. Proyek ini akan dikoneksikan dengan kereta cepat mass rapid transit dan commuter line di Dukuh Atas. Jalur kereta juga terhubung dengan Transjakarta.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI | MARTHA WARTA S
Berita lain:
Pengemudi Transjakarta Demo Minta THR
DKI Belum Tahu Monorel Bakal Dilanjutkan
Istri Melahirkan, Tiket Mudik Hangus
Tiga Perampok Bersamurai Beraksi di Tambora
Uang Nasabah Koperasi Pandawa Sulit Kembali
Teror Atas Halte Busway Berlanjut
Lebaran, Fauzi Bowo Himbau Perhatikan Tetangga