TEMPO.CO , Amman - Mantan PM Suriah yang membelot, Riad Hijab, menyatakan kekuasaan Bashar al Assad tinggal 30 persen saja. Ia menyatakan kejatuhan rezim diktator itu tinggal tunggu waktu.
Pejabat tinggi yang membelot ke Yordania minggu lalu ini mengatakan pemerintah Suriah telah runtuh "secara moral, finansial, dan militer". Berbicara di ibukota Yordania, Amman, dia meminta oposisi di luar negeri untuk bersatu dan pada tentara Syria untuk berdiri di samping rakyatnya.
Kepala kemanusiaan PBB Valerie Amos telah mengadakan pembicaraan di Damaskus dalam upaya untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan.
Hijab mengatakan ia bergabung dengan pihak pemberontak karena Assad mulai bertindak di luar kendali dan mendesak para pemimpin politik dan militer lainnya untuk melepaskan diri dari rezim Presiden Bashar al-Assad. "Saya mendesak tentara untuk mengikuti apa yang dicontohkan tentara Mesir dan Tunisia, yaitu mendukung rakyat," katanya tambahnya.
Hijab menjelaskan bagaimana ia memutuskan untuk meninggalkan Suriah pada tanggal 5 Agustus sebelum menghabiskan tiga hari bepergian ke Yordania dengan bantuan Tentara Pembebasan Suriah (FSA). "Suriah penuh dengan para pejabat dan pemimpin militer yang sedang menunggu saat yang tepat untuk bergabung dengan pemberontakan," ujarnya menegaskan.
Ini adalah pertama kalinya Hijab berbicara secara terbuka sejak melarikan diri ke Yordania dengan keluarganya pekan lalu.
BBC | TRIP B