Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilkada Dogiyai Papua Salah Sejak Awal

image-gnews
Pasca bentrok antara pendukung pasangan calon Bupati Puncak Papua Elvis Tabuni-Heri Dosinaen dengan Simon Alom-Yosias Tenbak. Dok. Humas Polda Papua
Pasca bentrok antara pendukung pasangan calon Bupati Puncak Papua Elvis Tabuni-Heri Dosinaen dengan Simon Alom-Yosias Tenbak. Dok. Humas Polda Papua
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Dogiyai, Papua, Yulianus Boga mengatakan, sengketa Pilkada Dogiyai sudah diperkirakan sejak awal. “KPU tidak mau terbuka, saya perkirakan bahwa bakal ada konflik, dan ternyata benar,” kata Yulianus Boga, Selasa 14 Agustus 2012.

Ia menyesalkan kisruh Pilkada berujung pada pembakaran Kantor KPU Dogiyai, Senin. “Seharusnya ketiga calon segera meredam konflik, kalau ini dibiarkan, pendukung di bawah akan terus melakukan aksi,” ujarnya.

DPRD kata dia, tidak dapat berbuat apa-apa. “Saya kira pemerintah Dogiyai juga agak kesulitan, ini kembali pada calon dan mereka yang harus berdamai, buat apa saling bermusuhan, kita mau bangun Dogiyai, jadi seharusnya jangan sampai bakar-bakar,” katanya.

Clara Apapa Gobay, salah satu calon wakil Bupati dalam Pilkada Dogiyai mengatakan, keputusan Mahkamah Konstitusi yang menetapkan Thomas Tigi-Herman Auwe sebagai pemenang Pilkada Dogiyai 9 Januari 2012, tidak valid. “Karena bukti yang dibawa ke persidangan tidak sesuai dengan di lapangan, kita tahu persis kondisi Dogiyai, MK hanya melihat berdasarkan gugatan, ini tidak bisa diterima,” katanya.

Mahkamah Konstitusi sebelumnya menyatakan pasangan Thomas Tigi-Herman Auwe memenangi Pilkada Dogiyai dengan memperoleh 28.155 suara, melebihi pasangan Anthon Iyowau-Clara Apapa Gobay 21.952 suara, serta pasangan Natalis Degey-Esau Magay 26.463 suara.

Putusan ini berbeda dengan data KPU Dogiyai yang menetapkan Natalis Degey-Esau Magay sebagai pemenang dengan 29.084 suara. Perolehan ini jauh diatas dukungan Thomas Tigi-Herman Auwe, 24.992 suara, serta Anthon Iyowau-Clara Apapa Gobay 22.490 suara.

“Yang seharusnya menang adalah Natalis Degey, kami tahu persis, saya calon di Pilkada, bukan mendukung Natalis, tapi faktanya memang dia yang menang, bukan Thomas Tigi,” kata Clara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menuding MK sengaja memanipulasi suara untuk memenangkan pasangan Thomas Tigi-Herman Auwe. “Masalah ini saya yakin tidak akan selesai, kecuali kalau dibikin Pilkada ulang seluruhnya,” ucapnya.

Benny Kotouki, tim sukses Thomas Tigi-Herman Auwe menyesalkan sikap calon lain yang menganggap keputusan MK tidak benar. “Seharusnya kita saling dukung, MK adalah lembaga negara yang terakhir, kalau MK sudah bilang begitu, ya begitu sudah, mari kita jalankan, tidak usah lagi sikut sikutan,” katanya.

Ia memandang, persoalan Pilkada Dogiyai sudah tuntas. “Apa lagi yang mau dipersoalkan, bukti pelanggaran pilkada sudah jelas, bahwa ada permainan suara calon lain, ketika kita menggugat ini, dan kemudian dimenangkan, itulah kebenaran.”

Pembakaran kantor KPU dilakukan sekitar seribu warga kemarin. “Peristiwa itu karena kekecewaan massa dari salah satu kandidat calon bupati yang tidak lolos di MK,” kata Kepala Kepolisian Resort Nabire, Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Rois.

Polisi belum menahan seorang pun terkait insiden tersebut. “Belum ada yang ditahan, kerugian juga belum didata, kita masih konsentrasi untuk mengamankan masyarakat. Situasi hari ini kondusif di Dogiyai,” kata Rois. 

JERRY OMONA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghadiri diskusi bertajuk Panglima di Era Politik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, 9 Desember 2017. Dewi Nurita/Tempo
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.


Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur Sumatera Utara yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi (tengah) menerima ucapan selamat dari kader PKS seusai menerima dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.


Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri) dan Musa Rajeckshah (kanan) saat menghadiri acara Konsolidasi pasangan Calon Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 4 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.


Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan surat keputusan dukungan kepada pasangan bakal calon Wali Kota Bogor Bima Arya dan Dedie A. Rachim di DPP Partai Golkar, Jakarta, 5 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.


Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Ketua KPU kota Mataram, M. Ainul Asikin (tengah), memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pilkada Kota Mataram di kantor KPU Kota Mataram, NTB, 24 Agustus 2015. ANTARA/Ahmad Subaidi
Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.


Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Ilustrasi uang palsu. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.


Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Moreno Soeprapto dan istrinya Noorani Sukardi. Tabloidbintang
Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.


Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Warga melintas di antara karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Balai Kota, Jakarta, 26 April 2017. Karangan bunga ini dikirimkan setelah pasangan inkumben Ahok-Djarot kalah dalam Pilkada DKI Jakarta versi hitung cepat. TEMPO/Amston Probel
Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.


Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Makin Mahal
Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.


Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi saat melihat laga uji coba antara Persebaya dan PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 19 Maret 2017. TEMPO/Nurhadi
Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.