TEMPO.CO, Malang - Sekeluarga tewas mengenaskan akibat ledakan petasan, Selasa malam, 14 Agustus 2012. Korban adalah pasangan suami istri, Ponari, 50 tahun dan Mistiani, 40 tahun, serta keponakannya Sodikin, 15 tahun. Ketiganya adalah warga Desa Ngingit Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.
"Ledakannya keras, seperti bom," kata warga setempat bernama Basori.
Ketiganya tinggal bersama anggota keluarga lain, yakni Senimah, 65 tahun, Putri, 17 tahun, dan Aji Winanto, 3 tahun. Tiga orang terakhir ini selamat karena berada di luar rumah, namun Senimah mengalami luka akibat pecahan kaca. Sedangkan rumah yang dihuni keluarga ini rata dengan tanah.
Diduga saat kejadian Ponari tengah meracik petasan di dalam rumah, karena selama ini diduga Ponari sering membuat petasan menjelangL ebaran. Petasan tersebut digunakan untuk keperluan sendiri merayakan Lebaran. Namun, siapa sangka jika recikan Ponari menimbulkan ledakan dasyat.
Kepala Kepolisian Resor Malang, Ajun Komisaris Besar Rinto Djatmono, turun ke lokasi kejadian perkara. Ia memantau sejumlah petugas melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas kesulitan mengidentifikasi jasad korban karena hancur berserakan.
"Kami kumpulkan potongan tubuh untuk keperluan identifikasi," katanya, Rabu, 15 Agustus 2012.
Penyidik Kepolisian tengah menyelidiki penyebab ledakan hebat yang menewaskan tiga orang tersebut. Tim gegana dari Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur markas Ampeldento Tumpang juga diturunkan untuk mengamankan dan menyelidiki kasus ini.
EKO WIDIANTO
Terpopuler:
Kapolri Sebut KPK Seperti Garong
Tak Kapok Soal SARA, Rhoma Serukan Dukung Foke
Ini Aliran Dana Mencurigakan Djoko Susilo
Lima Kubu Berdiri di Belakang Kapolri
Ini Alasan Polisi Tak Serahkan Kasus Simulator SIM
Korban Kebakaran Adukan Foke
Gara-Gara Iklan, Klinik Tong Fang Dapat Sanksi
Berpengacara Sama, Polri Dicurigai Mau Main Mata"
Ini Solusi Simulator SIM Versi KPK
Kapolri Pasang Badan Karena Kecolongan RUU Kamnas