TEMPO.CO, Bandung -Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wialyah VI Bandung Lucky Fathul Aziz Hadibrata mengatakan, stok uang yang dipersiapkan untuk kebutuhan Jawa Barat jelang Lebaran ini tembus Rp 9,54 triliun. Hingga kemarin sudah digelontorkan 56,5 persen.
“Bank agar mulai mempersiapkan diri menjelang libur Lebaran ini. batas waktu pengambilan uang hanya tersisa besok, " kata Lucky di kantornya, Rabu, 15 Agustus 2012.
Baca Juga:
Menurut dia, sejumlah bank mulai memasukkan permintaan penukaran uang pecahan besar untuk mengisi stok ATM mereka. Jumlah stok uang yang dipersiapkan tak berbeda jauh dengan saat menjelang Lebaran lalu. Saat itu stok uang yang disediakan menembus Rp 9,5 triliun, tapi hingga libur Lebaran berakhir, tersisa 11 persen.
Dia merinci penggunaan stok uang di Jawa Barat itu. Stok uang yang dipersiapkan Bank Indonesia di Bandung Rp 7,8 triliun baru terpakai Rp 4,2 triliun atau setara 53,7 persennya. Di Tasikmalaya dari Rp 506 miliar yang disediakan, baru 63 persennya terpakai. Sementara dari Rp 1,2 tiriiun yang disediakan di Cirebon, baru terpakai 71 persennya atu Rp 876 milair.
Bank Indonesia menyiapkan stok uang untuk sejumlah keperluan. Mulai dari penukaran uang hingga pembayaran THR pegawai. Dari Rp 9,54 triliun itu Rp 4,7 triliun berupa uang dengan pecahan besar. Sisanya Rp 593,6 miliar uang pecahan kecil dan hanya Rp 12,725 miliar uang pecahan berbahan logam.
Lucky mencontohkan, dari jumlah stok uang yang sudah dicairkan itu, di wilayah Bandung permintaan uang pecahan besar paling tinggi. “Untuk pecahan besar terealisasi mencapai Rp 3,7 triliun, per tangal 14 Agustus, untuk (wilayah) Bandung,” kata dia.
Dia meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu yang akan memanfaatkan momen menjelang Lebaran yang biasanya disertai kebiasaan berbagi uang pecahan kecil baru.
“Dulu hanya 1 lembar (uang palsu) per 10 ribu (lembar), sekarang meningkat dengan temuan pihak kepolisian yang cukup banyak (menjelang Lebaran ini),” kata dia di kantornya di Bandung, Rabu, 15 Agustus 2012.
Lucky menuturkan, beberapa waktu lalu, polisi mengungkap sejumlah kasus penemuan peredaran uang pals di Bandung dan sejumlah daerah. “Masyarakat agar lebih hati-hati terutama pada pedagang rokok, kios kecil , tolong perhatikan uangnya karena di Jawa Barat ini sudah banyak ditemukan peredaran uang palsu dalam jumlah besar,” kata dia.
Dia minta masyarakat menyediakan waktu ekstra untuk memperhatikan uang yang diterimanya, terutama saat melakukan transaksi penukaran uang. Lucky meminta agar masyarakat melihat, meraba, dan menerawang uang yang diterimanya. “Kalu perlu menghitung uang jangan 1 arah, tapi 2 arah dengan dibalik menghitungnya,” kata Lucky.
AHMAD FIKRI