TEMPO.CO , New York - Dave, seorang guru piano bekas dari Little Rock, Arkansas, menganggap balon sebagai anak-anaknya. Dia telah menjadi 'ayah' dari 65 ribu balon di rumahnya. Dia memeluk dan menyayangi balon-balon ini, tetapi menegaskan hubungan itu murni platonik.
"Beberapa orang berpikir saya melakukan sesuatu yang lain dengan mereka, tapi saya tidak," katanya. "Murni dalam hidup saya - saya menjaga balon dengan cara yang sama."
Dave adalah salah satu dari empat cerita yang akan disiarkan pada seri National Geographic Channel, "Taboo", yang ditayangkan mulai Minggu 19 Agustus.
Setiap malam, dia memasukkan satu di bawah bajunya dan tidur dengan balon yang dipilihnya. "Rasanya begitu hangat dan hati saya seolah merengkuhnya," katanya. "Saya percaya ini adalah anak-anak saya. Mereka adalah bagian dari saya ... dan membuat bagian dari apa yang disebut sebagai keluarga bagi saya."
Mencintai balon tampaknya tak cukup berbahaya, namun Dr Rebecca Beaton, direktur dan pendiri Stress Management Institute, mengatakan keterikatan pada benda dapat dianggap sebagai penyakit mental jika mengganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan stres. "Saya kira ia memiliki beberapa kesulitan dalam relasi dengan orang lain jika ia memiliki balon di bawah bajunya," kata Beaton, yang belum pernah mengobati Dave.
ABC | TRIP B