TEMPO.CO, Jakarta - Presiden SBY mengingatkan soal ketahanan pangan nasional yang harus diperhatikan di masa mendatang.
"Era pangan murah berakhir karena tingginya harga pangan," kata SBY dalam pidato kenegaraan di Sidang Bersama DPR dan DPD RI, Kamis, 16 Agustus 2012.
Menurut dia, tingginya harga pangan tersebut masih akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengatasi kemungkinan kelangkaan pangan di Tanah Air, Presiden SBY mendorong upaya optimasi sumber daya domestik.
Terutama untuk memenuhi target surplus beras sebesar 10 juta ton pada tahun 2014. "Untuk itu, swasembada pangan harus ditingkatkan," ujarnya.
Presiden SBY menjelaskan saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 237 juta jiwa. "Menempati posisi terbesar keempat di dunia," katanya.
Oleh karena itu, SBY melanjutkan, diperlukan langkah untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk, yakni dengan cara menggalakkan program Keluarga Berencana (KB).
SBY menambahkan, dari sisi ekonomi, kondisi Indonesia saat ini sudah lebih baik. Buktinya, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif, tahan akan krisis dunia, dan jumlah kemiskinan serta pengangguran berkurang.
RINI K
Berita terpopuler lainnya:
SBY Akhirnya Buka Suara Soal Century
Ketua KPK: Silakan Sadap Telepon Kami
Polri Sewa Seabreg Pengacara, KPK Cuek
Gisel Kesal Ditinggal Gading Martin
Di Masjid Kalideres Fauzi Bowo Ingatkan Bang Kumis
Soal PKI, NU Dinilai Mundur
Tayangkan Iklan Tong Fang, 5 Stasiun TV Ditegur
Situs-situs yang Tayangkan CCTV Arus Mudik
Petugas Transjakarta Dituding Lecehkan Mahasiswi
Keluarga Kardashian Dijuluki Kumpulan Orang Konyol