TEMPO.CO, Yogyakarta- Sebuah film asal Indonesia diputar dalam ajang film bergengsi di Eropa. Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya, garapan sutradara Yoseph Anggi Noen, merupakan satu dari 14 film dalam Festival Del Film Locarno, Swiss, yang dilangsungkan pada 1-11 Agustus lalu. "Film ini diputar tanggal 3 Agustus lalu, " kata juru bicara Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, Y.P.Kristyanto, Rabu 13 Agustus 2012.
Film ini diproduksi Tembi Rumah Budaya Yogyakarta dan Limaenam Films. Selain menjadi sutradara, Yoseph Anggi Noen adalah penulis naskah film tersebut. Lulusan Jurusan Komunikasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2009 itu kini bekerja sebagai staf pengajar di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang. Kini, dia pun menjadi sutradara Indonesia pertama yang filmnya masuk kompetisi Filmmakers of the Present.
Film ini berkisah tentang perselingkuhan. Sebagai istri, Ning (diperankan oleh Christy Mahanani), merasa tak pernah diperhatikan Jarot (diperankan oleh Joned Suryatmoko), suaminya. Hubungan suami-istri memang tak harmonis. Jarot adalah lelaki pengangguran yang pendiam. Dia jarang berkomunikasi dengan istrinya hingga Ning, istrinya, merasa tak pernah ditanggapi unek-uneknya.
Ning, yang haus kasih sayang, menemukan penawar dahaga asmaranya pada Mur (diperankan oleh Muhammad Abe Baasyin). Dalam film itu, Mur diceritakan sebagai sopir di sebuah toko mebel, tempat kerja Ning yang baru. Hubungan asmara antar-keduanya bermula dalam sebuah perjalanan antara Yogyakarta dan Wonosobo.
Ning, yang menemani Mur mengantar sofa, terpesona oleh perhatian yang diberikan Mur. Hingga akhirnya mereka berselingkuh di sebuah penginapan di tengah perjalanan.
Sementara istrinya berselingkuh, Jarot yang sedang berada di rumah berusaha menemukan arti menjadi seorang suami dari sebuah tayangan televisi. Ia sedang menonton acara Mak Comblang.
Kristyanto mengatakan lokasi pembuatan film ini berlangsung di Yogyakarta dan Wonosobo. Memakan waktu total 10 hari, pembuatan film ini sempat tertunda 1 bulan lantaran pemeran Ning terserang cacar air.
Di ajang Festival Film Swiss itu, kata dia, Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya akan bersaing dengan peserta lain untuk memperebutkan Pardo D''Oro Cineasti Del Presente sebagai film terbaik. Selain itu, film yang terpilih nanti juga akan mendapatkan CineCinema Special Jury Prize yang mengantarkan film tersebut diputar di CineCinema, kanal televisi khusus film di Prancis. "Belum tahu juga kami kapan penganugerahan pemenang akan diberikan," katanya.
Produser Eksekutif, Emmanuel Ernawan, mengatakan dukungan Tembi Rumah Budaya terhadap pembuatan film ini adalah bentuk dokumentasi informasi sejarah dan budaya. Tembi, kata dia, ingin menghasilkan karya kreatif berbasis budaya lokal yang berkualitas dan menjadi bagian jaringan masyarakat kreatif dunia.
ANANG ZAKARIA