Karena Tugas, 19 Tahun Tak Pernah Salat Ied

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO , Cirebon: Menjadi polisi memiliki resiko dan tanggung jawab yang cukup berat. Termasuk saat dilibatkan dalam pengamanan arus mudik dan balik.

"Sejak ada Operasi Ketupat Lodaya pada 1993 lalu sampai sekarang saya tidak pernah ikut salat Ied," kata Ajun Komisaris Suwondo, polisi di jajaran Kepolisian Resor Cirebon Kota yang juga menjabat sebagai Kapolsek Pengawasan dan Pengamanan Pelabuhan. Karena tugas, ia terpaksa tidak salat Ied tiap tahun.

Suwondo mengungkapkan ada rasa sedih setiap kali takbir dikumandangkan. Terlebih saat melihat satu keluarga pergi bersama-sama menunaikan salat Ied. "Saya maunya juga seperti itu," katanya.

Namun karena tugas akhirnya Suwondo harus mengalahkan keinginan untuk berlebaran bersama keluarga.

Saat ini Suwondo mendapat tugas berjaga di pos polisi BAT. Terkadang jenuh menyerang. "Kalau sudah begitu, saya muter-muter saja, patroli," katanya.

Hal yang sama diungkapkan Ajun Inspektur Dua Asep Mulyana, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cirebon Kota. "Sejak masuk polisi dari tahun 1995 saya tidak pernah lagi ikut salat Ied," katanya.

Kesedihan tentu saja menggelayuti relung hati Asep. Namun tugas sebagai polisi harus ia utamakan.

Kejenuhan pun terkadang menghinggapi Asep saat sedang bertugas. "Kalau sudah begitu ngobrol-ngobrol di handytalkie. Atau hanya mendengarkan obrolan rekan-rekan," katanya.

Karena terkadang ada saja kelucuan yang didengar saat sedang mengobrol di udara. Kalau sudah begitu Asep pun merasa terhibur. "Tapi tetap, informasi mudik harus tetap terpantau," katanya.

IVANSYAH

Berita lain:
Arkeolog Ini Temukan Piramida via Google Earth

Nasib Penggalian Bunker di Bawah Kantor Jokowi

Sepupu Kate Middleton Tampil Telanjang di Playboy

Kuasa Hukum Polri Nilai UU KPK Lemah

KPK Bongkar Barang Bukti Kasus Simulator