TEMPO.CO, Jakarta: Hakim Kartini Marpaung, yang Jumat 17 Agustus 2012 ini ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, ternyata sudah lama jadi perhatian di lingkungan peradilan di Semarang, Jawa Tengah.
Menurut penelusuran Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah, rekam jejak hakim ini sudah mencurigakan sejak awal. Dia misalnya seringkali minta ditraktir oleh advokat pria yang beracara di pengadilan. Selain itu, pakaiannya sebagai hakim perempuan pun seringkali mengundang decak tak setuju dari koleganya.
Di antara sejawatnya sesama hakim, Kartini dikenal sebagai pribadi yang kurang stabil dan kekanak-kanakan. Saat memimpin sidang, dia sesekali asyik berfoto. Ketika hubungan pernikahannya memburuk, Kartini Marpaung juga sering menangis tersedu-sedu di tempat kerja.
Ketika dimintai konfirmasi, juru bicara Mahkamah Agung, Djoko Sarwoko, mengaku tak tahu ada informasi negatif mengenai hakim Kartini. Menurut Djoko, hakim ini lolos dari proses seleksi hakim ad hoc Tindak Pidana Korupsi 2009 lalu tanpa masalah. Hasil psikotes dan kemampuan teknisnya pun memadai. “Kalau hasil tesnya jelek, tentu tak mungkin lulus,” kata Djoko.
Ketika diseleksi, Kartini berhasil menyisihkan 500 lebih calon hakim lain dari seluruh Indonesia. Dia dan 17 hakim lain yang lolos seleksi lalu ditempatkan di pengadilan tindak pidana korupsi Semarang, Surabaya dan Bandung.
Soal kedekatan Hakim Kartini dengan banyak advokat pria di Semarang, Djoko enggan berkomentar. “Bisa jadi, dia mulai kurang stabil sejak bercerai 2010 lalu,” katanya.
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Mahar Miliaran Pendukung Calon Gubernur
SBY Gusar, Ini Klarifikasi Antasari Azhar
Dukungan Fauzi Bowo, Bersatu-padu untuk Doku
Kirab Mobil Esemka, Jokowi Duduk Di Atap
Sandi Dibunuh dan Diseret 200 Meter
Arsenal Terpaksa Jual Van Persie
Hilal Bisa Dilihat Sabtu
Happy Birthday Indonesia Jadi Trending Topic Dunia
Anak yang Tawuran, Ayah yang Tewas
Tahun Depan,Gaji PNS Naik 7 Persen