TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menjadi khotib dalam Salat Idul Fitri di halaman belakang Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta, Minggu 19 Agustus 2012. Dalam kotbahnya, Busyro bicara soal korupsi yang semakin merajalela di Indonesia.
Dalam pantauan Tempo, pada salat Ied diikuti sekitar 500 umat itu, Busyro menuturkan saat ini Indonesai dalam situasi paling memprihatinkan akibat perilaku koruptif para pejabat publik pemerintahan, kalangan wakil rakyat dari partai politik baik di pusat dan daerah.
Baca Juga:
“Kondisi saat ini semakin memprihatinkan dengan adanya tren perampokan uang yang dikelola negara lewat corruption by design atau korupsi yang terencana,” kata Busyro dalam ceramahnya.
Busyro menambahkan korupsi yang terencana ini terwujud dalam berbagai peraturan-peraturan yang sengaja dibuat atau di-setting oleh sejumlah pemimpin dan partai politik secara kelembagaan untuk mengelabui masyarakat.
“Mereka membuat peraturan untuk membodohi dan kemudian merampok uang itu agar tidak kentara,” kata dia.
Yang memalukan, kata dia, dari korupsi yang direncanakan itu untuk mencukupi kebutuhan anak, istri, mertua dengan tanpa rasa bersalah. “Para koruptor itu biasanya memiliki krisis kesadaran jiwa, sehingga tak bakal malu bahwa dusta atau dosanya sudah dibagikan ke yang lain,” kata dia.
Istilah perampokan itu sendiri, kata Busyro, mengutip pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa saat lalu. “Sekarang kita tunggu, apakah Presiden berani melawan perampok-perampok itu. Kalu melawan kita dukung. Kalau tidak, kita doakan saja semoga diampuni,” kata dia.
Menurut Busyro, semakin maraknya tren perampokan uang negara melalui perencanaan kelembagaan itu menunjukkan bahwa Indonesai sampai saat ini masih belum memiliki pemimpin, melainkan hanya pengurus.“Jadi kita baru memiliki pengurus negara, bukan pemimpin. Tugas pengurus ya hanya mengurus kebutuhan sehari-hari yang diperlukan warga,” kata dia.
Tak ketinggalan Busyro pun ikut melemparkan sindiran dan pesan pada kelompok perempuan, khususnya ibu-ibu yang cukup banyak hadir dalam salat Ied tersebut. Dia mengungkapkan bahwa ruang tahanan di kantor KPK sampai saat ini banyak diisi para ibu-ibu yang terbukti korupsi.
“Sebentar lagi ada satu lagi ibu-ibu yang masuk ke sana,” kata dia tak menyebut siapa yang dimaksud. KPK belum lama telah menetapkan konglomerat Sri Hartati Murdaya sebagai tersangka kasus suap.
Para generasi muda pun tak luput dari sentilan Busyro. Dia membandingkan jaman Arab Jahiliyah, yang ditandai dengan penobatan Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi bin Rosul di umur 40 tahun, dengan kondisi saat ini di Indonesia. "Generasi muda di bawah umur 40 tahun justru menjadi orang kaya raya tapi dari hasil korupsi," katanya.
Busyro mengaku tergelitik mengangkat tema korupsi dalam khotbah salat Ied-nya sebagai sarana pendidikan politik bagi umat muslim dan warga lain pada umumnya. “Semoga kiranya semua umat dapat mengambil momen Lebaran ini dengan menjadi manusia yang berakhlak, tak seperti koruptor,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler:
"Tidur" dengan Lima Muridnya, Wanita Ini Dipenjara
Pegawai Taman Safari Tewas Diterkam Harimau
Dimana Jokowi Selama Idul Fitri?
Pemerintah Pastikan 1 Syawal Sore Ini
Pegawai Diterkam Harimau, Taman Safari Teledor
Hakim Kartini Pernah Dinyatakan Melanggar Kode Etik
Iran Sebut Eksistensi Israel sebagai ''Penghinaan''
Menteri Agama Sesalkan Ketidakhadiran Muhammadiyah
Shah Rukh Khan Rindu Mudik
Lion Air Ditegur di Batam