TEMPO.CO, Los Angeles--Penyanyi Rihanna menjadi korban penganiayaan Chris Brown pada 2009. Kasus kekerasan tersebut semakin menyakitkan karena saat itu, Chris Brown berstatus sebagai pacarnya. Walaupun telah tersakiti, Rihanna mengaku masih bersimpati pada Chris Brown. Dalam wawancara terbarunya dengan Oprah Winfrey, penyanyi lagu Umbrella ini justru merasa kasihan pada sang mantan pacar.
Saat kejadian tersebut, Rihanna mengaku perasaanya bergejolak, antara marah, tersakiti dan kasihan. “Sungguh aneh, saya sangat marah dan merasa dikhianati. Tapi saya merasa dia butuh bantuan. Siapa yang akan membantunya?” kata Rihanna.
Menurut Rihanna, saat itu semua orang pasti hanya akan menyudutkan Chris Brown. Dan saat semua orang menyudutkannya, Rihanna mengaku justru menaruh simpati Brown. “Orang akan menilai ia sebagai seorang monster dan saya justru makin peduli padanya,” katanya.
Dalam wawancara tersebut, sambil menangis, Rihanna mengaku sangat tersakiti saat Chris Brown memukulnya. “Saya kehilangan sahabat terbaik saya, semua yang saya yakini berubah dalam semalam,” katanya berlinang air mata.
Rihanna juga mengaku stress menghadapi tekanan media saat insiden pemukulan terseut terjadi. Ia mengaku sulit memahami mengapa Chris Brown sampai tega menyakitinya. “Ditambah lagi dunia seakan ikut menghakimi. Hidup saya bagaikan sirkus,” katanya.
EONLINE | ANANDA W. TERESIA
Berita lain:
Grup Lawak Patrio Mau Reunian
Tata Lampu Apik di Konser The Cardigans
Ketoprak Conthong Pentas Tiga Hari Libur Lebaran
The Cardigans Konser Malam Ini
Pianis Cilik Viona Sanjaya, Persiapan Konser Sydney Opera House 2013
Dari Maestro hingga Seni Kinetik