TEMPO.CO, Jakarta - PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk bersiap untuk melepas kembali obligasi rekapitalisasinya. Sebelumnya, bank pelat merah tersebut telah melepas Rp 1,8 triliun dari total Rp 54,7 triliun obligasi rekapitalisasi siap dagangnya kepada Standard Chartered Singapura.
"Yang berikutnya yang akan kami lakukan dengan salah satu bank asing lain, belum bisa kami disclose namanya," ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini saat menghadiri open house di kediaman Gubernur Bank Indonesia, Senin, 20 Agustus 2012.
Zulkifli mengungkapkan obligasi rekapitalisasi tersebut akan dilepas dengan skema yang sama yakni pengurangan utang (debt swap). Bank Mandiri akan melepas obligasi rekapitalisasi dan di saat yang sama juga memperoleh pinjaman valuta asing.
Sebelumnya, Bank Mandiri memperoleh US$ 250 juta dari Standard Chartered Singapura. Dari pelepasan obligasi rekapitalisasi yang berikutnya, Zulkifli menargetkan pinjaman valuta asing sekitar US$ 100 - 200 juta. Bank Mandiri menargetkan bisa menyerap hingga US$ 450 juta dari skema debt swap.
Namun Zulkifli enggan menyebut nominal obligasi rekapitalisasi yang bakal dilepas saat ini, termasuk identitas bank asing yang akan membeli. "Saya disclose pada waktunya," katanya.
Bank Mandiri berencana melepas obligasi rekapitalisasi yang siap dagang secara bertahap. Obligasi akan dilepas dengan empat mekanisme, yakni kepada pasar melalui skema debt swap, pembelian kembali (buyback) oleh pemerintah, pembelian oleh Bank Indonesia dan melalui penerbitan kredit investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA).
Adapun pelepasan ke Bank Indonesia dan pemerintah, dijelaskan Zulkifli, masih dalam pembicaraan.
"Ke pemerintah tetap mengimbau pemerintah buyback terhadap rekap bond kami dan juga kepada BI mungkin pada waktunya. Kami juga mengimbau Bank Indonesia agar dalam operasi pasarnya bisa juga mengambil sebagian rekap bond kami," kata zulkifli.
Keberhasilan Bank Mandiri melepas obligasi rekap dinilai Zulkifli sebagai bukti keseriusan bank tersebut melepas beban dalam neraca keuangannya. "Kami sampaikan ke pasar, usaha yang kami lakukan selama ini sudah ada hasilnya," ujarnya.
MARTHA THERTINA