TEMPO.CO , Jakarta: Anggota Dewan Pertimbangan Golkar, Ibrahim Ambong, mengatakan partainya tak akan membiarkan Jusuf Kalla keluar dari partai. Bekas ketua umum partai itu dinilai masih memiliki basis dukungan yang kuat di internal partai.
“Kalla itu kader terbaik partai, tentu partai akan rugi jika harus kehilangan dia,” kata Ibrahim saat dihubungi.
Sebagai kader terbaik, Ibrahim mengatakan, peluang Kalla untuk dicalonkan sebagai presiden dari Partai Golkar masih terbuka. Apalagi jika elektabilitas Kalla terus berada di atas Aburizal Bakrie yang sudah ditetapkan sebagai calon presiden tunggal dari Golkar. “Kami akan terus pantau dinamika politik yang berkembang dan mekanisme partai sudah ada untuk mencermati berbagai perubahan.”
Pencalonan Kalla juga semakin terbuka karena terus menguatnya dukungan terhadap mantan wakil presiden ini dari beberapa partai. Beberapa partai yang mempertimbangkan Kalla adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat. Dukungan paling kuat muncul dari Partai Nasional Demokrat.
Senin lalu, usai bertamu ke rumah Kalla, Ketua Majelis Nasional Partai NasDem, Surya Paloh menegaskan dukungannya terhadap Kalla. “JK adalah sumber daya yang memiliki potensi besar dan dapat diandalkan untuk bertarung pada pemilu 2014 nanti,” ujar dia. Kalla, kata Surya, masih piawai dalam memimpin dan dibutuhkan banyak partai.
Jusuf Kalla sendiri mengaku tidak berniat untuk pindah dari Golkar. Sebagai mantan Ketua Umum Golkar, Kalla menyatakan tak etis jika dia harus pindah partai demi pencalonan presiden. “Masak saya mau pindah partai,” kata dia pada wartawan usai open house lebaran di kediamannya, Senin, 20 Agustus lalu.
Kalla mengaku belum terlalu serius memikirkan peluangnya menjadi presiden pada pemilihan 2014 nanti. Meski namanya terus disebut-sebut sebagai calon potensial, Kalla menegaskan ingin berkonsentrasi dulu pada pekerjaannya sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia. Apalagi, dia baru ditunjuk pemerintah menjadi utusan khusus untuk menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Myanmar.
Sebelumnya, Kalla pernah menyampaikan apresiasi atas dukungan publik yang terus menginginkan dia menjadi presiden. Namun, Kalla mengisyaratkan kalaupun harus maju kembali dalam pemilihan presiden, dia tetap ingin membawa nama Golkar. Kalla mengaku siap dipecat oleh Golkar karena pilihannya itu. "Mau dipecat dua kali, tiga kali, tidak ada soal, silahkan saja,” kata Kalla Juli lalu.
IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler:
Banding KPK Vonis Nunun Ditolak
ICW: Hakim Karier Tipikor Belum Tentu Bersih
PKS Kirim Utusan ke Myanmar
Partai SRI Belum Penuhi Syarat Pengurus Perempuan
Akhir Agustus, Demokrat Serahkan Berkas Partai
Perseteruan KPK-Polri Dinilai Resahkan Kejaksaan
Polisi Tewas Ditembak di Paniai