TEMPO.CO, Swansea - Setelah menjadi satu-satunya klub dari Wales yang bisa tampil di Liga Primer Inggris pada musim lalu, Swansea City menumbuhkan harapan baru buat penggemarnya pada awal musim ini. Pemicunya adalah kemenangan mengejutkan mereka, 5-0, ketika melawan Queens Park Rangers dari London, Sabtu pekan lalu. Mereka tampil gemilang di kandang lawan, Loftus Road.
Setelah sempat bertahan di Liga Primer dengan menduduki urutan ke-11 dari 20 peserta musim lalu, klub berjulukan The Jacks atau The Swans ini mendapat sensasi dari aksi pemain baru asal Spanyol, Michu. Nama sebenarnya Miguel Perez Cuesta, tapi gelandang serang berusia 26 tahun ini lebih terkenal dengan sebutan Michu.
Pada Sabtu lalu itu, dia mencetak dua gol ke gawang QPR dan memberi umpan matang kepada Scot Sinclair untuk mencetak gol kemenangan The Jacks lainnya. Sebuah debut yang gemilang dari pemain yang sebelumnya membela Rayo Vallecano di La Liga Spanyol.
Di negaranya, Michu jauh kalah tenar dibanding David Silva, salah seorang pahlawan Spanyol ketika mempertahankan trofi Euro di Polandia-Ukraina, Juni-Juli lalu. Silva juga membawa Manchester City memenangi Liga Primer Inggris musim lalu. Pemain dengan tinggi 1,85 meter asal Oviedo ini juga tak pernah dilirik oleh pembina tim nasional Spanyol.
Namun, pada Sabtu itu, Michu seperti terlahir kembali untuk menjadi pahlawan Swansea. Ia menjadi pembawa harapan baru buat The Swans. Para pegawai di toko cendera mata klub di Stadion Liberty harus bekerja dari siang sampai malam sejak kemenangan 5-0 melawan QPR. Pasalnya, replika kostum Michu di klub ini laris dibeli oleh para suporter.
“Biasanya, pada awal musim, semua pembeli menunggu untuk mendapatkan kostum tim yang baru. Sampai Minggu, Michu adalah salah satu nama yang populer. Tapi, dua hari terakhir, semuanya menghendaki namanya,” kata manajer toko, Michelle Hills. “Kami mencetak 70 kaus dengan namanya pada Minggu lalu. Dan untuk satu pemain, jumlah tersebut sangat banyak." Hills mengatakan fenomena itu belum pernah terjadi.
Seorang suporter Swans, Chris Carra, dalam blog Forza Swansea menulis, “Saya yakin tidak seorang pun mengira tim kami bisa mendapatkan hasil seperti Sabtu lalu. Kesuksesan itu akan membuat klub mendapatkan lebih banyak pengikut. Saya pikir Swansea lebih pantas sebagai kota sepak bola daripada tempat klub rugbi.”
Penggantian manajer dari Brendan Rodgers, yang kini menangani Liverpool, kepada Michael Laudrup tampaknya menjanjikan perubahan besar. Rodgers memang berjasa besar membawa The Jacks menembus Liga Primer. Tapi mantan bintang Barcelona dan Denmark, Laudrup, memberikan isyarat bahwa Swans berpeluang untuk lebih sekadar bertahan di Liga Primer.
Michael Laudrup dan adiknya, Brian Laudrup, semasa bermain membuat Denmark tampil agresif. Michael juga berjasa besar membangun kejayaan Barcelona. Ia pula yang menarik Michu dari Vallecano pada Juli lalu dengan transfer yang tidak istimewa, yaitu 2 juta pound sterling.
Michu membuat Swansea, yang sudah memiliki kiper andal dari Belanda, Michael Vorm, bakal lebih berbahaya. Mereka siap tidak sekadar kuat di lini belakang, tapi juga ganas di belakang. Sang gelandang ini sudah mencetak 17 gol musim lalu. Lima belas gol di antaranya dalam La Liga.
SOUTH WALES EVENING POST | EPSN | WIKIPEDIA | PRASETYO
Berita lain:
Welbeck Perpanjang Masa Kerja di MU
Arsenal Bidik Jesus Navas
Ngebut, Bek Arsenal Terancam Masuk Penjara
Tanpa Van Persie dan Song, Arsenal Tetap Hebat