TEMPO.CO , Jakarta: Kementerian Perhubungan menemukan fakta baru seputar keterlambatan (delay) penerbangan yang kerap terjadi dalam angkutan Lebaran tahun ini. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti Singayudha Gumay, beberapa kasus delay penerbangan disebabkan oleh peralatan avionik pesawat yang bermasalah.
"Karena kontrol cukup ketat, pesawat-pesawat itu harus diperbaiki dulu. Akibatnya, penerbangan telat," kata dia kepada Tempo.
Masalah peralatan pesawat, kata Herry, cukup beragam, mulai perangkat komunikasi hingga navigasi. Ia menyesalkan munculnya masalah ini lantaran sebelumnya seluruh maskapai penerbangan telah diperingatkan agar mempersiapkan pesawatnya jauh hari sebelum Lebaran. Akibatnya, banyak jadwal penerbangan yang mengalami delay dan maskapai terkena hukuman pemberian kompensasi kepada calon penumpang. "Hal ini disebabkan kesalahan maskapai," ujarnya.
Pada arus balik Lebaran, Kementerian Perhubungan mencatat 11 jadwal penerbangan yang molor di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Maskapai yang terlambat memberangkatkan pesawatnya ialah Batavia Air, Sriwijaya Air, Lion Air, Citilink, Garuda Indonesia, dan Indonesia AirAsia.
Dari seluruh maskapai tersebut, Batavia Air mengalami keterlambatan kedatangan paling lama. Pada penerbangan Y6-0584 dari Bandara Minangkabau, Padang, menuju Bandara Soekarno-Hatta, terjadi terlambat selama 2 jam 39 menit.
Delay paling singkat, 32 menit, dialami Lion Air JT-0347 dalam penerbangan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Sedangkan Sriwijaya Air, yang mengalami lima kali keterlambatan, “dinobatkan” sebagai maskapai yang paling sering mengalami delay.
Saat dimintai konfirmasi mengenai hal ini, Direktur Komersial Batavia Air, Sukirno Sukarna, mengaku tengah melakukan penyelidikan. Ia menduga delay penerbangan terjadi karena rotasi aircraft atau penggiliran penggunaan pesawat. "Tapi masih kami selidiki penyebab pastinya," kata dia.
Sedangkan Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto, mengatakan delay lebih disebabkan oleh faktor teknis. Ia mencontohkan, tiga penerbangan Garuda pada Selasa lalu terlambat akibat faktor cuaca. "Karena jarak pandang terbatas, penerbangan terpaksa ditunda," ujarnya.
SUNDARI | MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Kerajaan Akui Foto Telanjang Itu Pangeran Harry
10 Selebriti yang Meninggal karena HIV/AIDS
Ada Gerakan "Anti-Obama" dalam Militer AS?
Sukotjo Ingin Suap ke Perwira Polisi Dibongkar
Sebab Media Inggris Tak Muat Foto Bugil Harry
Mengapa Isu Agama Tak Laku di Amerika Serikat?
Usia Ayah Diduga Penyebab Autisme Anak
Sri Mulyani Wanita Paling Berpengaruh Dunia ke-72
Awas! Malas Gosok Gigi Berisiko Demensia
Hampir Separuh PNS DKI Jakarta Tak Masuk Hari Ini