Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pansus RUU Desa Dinilai Hanya Habiskan Anggaran

image-gnews
TEMPO
TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Pengamat Politik Perdesaan Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana menilai rencana Pansus RUU Desa melakukan studi banding ke Brazil hanya menghabiskan anggaran. Menurut dia, pembelajaran soal penganggaran partisipatif cukup dilakukan di Indonesia. "Sekarang itu sudah banyak sekali hasil studi soal partisipatory budgeting yang dibuat. Bahkan sudah diterapkan oleh banyak lembaga swadaya masyarakat yang konsern di bidang pedesaan di Indonesia," ujarnya kepada Tempo, Jumat 24 Agustus 2012.

Pansus RUU Desa DPR berencana berangkat ke Brazil Ahad 26 Agustus 2012 besok. Rombongan yang dipimpin oleh Budiman Sudjatmiko dari Fraksi PDI Perjuangan ini beranggotakan 12 orang anggota pansus dan tiga orang staf ahli. Mereka rencananya akan plesir ke negeri samba itu hingga 1 September 2012.

Ari memandang studi banding yang dilakukan pansus ini hanya sebagai aksi latah. Dengan banyaknya ahli Amerika Latin dan referensi hasil penelitian soal penganggaran partisipatoris studi banding tak harus dilakukan. "Undang saja pakar soal Amerika Latin atau studi pustaka saja saya pikir sudah cukup. Ini bukan sesuatu yang baru," ujarnya.

Soal Undang-Undang Desa sendiri Ari menilai draft yang ada saat ini belum mencerminkan tujuan pemberdayaan masyarakat desa sebagaimana yang diinginkan. Dia menilai undang-undang ini hanya sebatas memformalitaskan lembaga-lembaga yang ada di dalam desa. "Saya melihat draft pemerintah itu hanya sebatas formalisasi lembaga desa. Substansi pemberdayaan masyarakat pedesaannya belum ada," kata dia.

Menurut dia, hal yang perlu diwaspadai dalam Undang-Undang Desa ini adalah soal penyeragaman desa. Menurut dia, cara pandang penyeragaman desa sudah tak lagi relevan dengan kondisi otonomi daerah seperti saat ini. "Framing keseragaman itu harus dilawan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, undang-undang ini juga tak menjelaskan bagaimana masyarkat desa bisa diikutsertakan dalam memutuskan nasib desanya sendiri. Selama ini, menurut dia, desa sangat dilemahkan karene berbagai kewenangan diambil alih oleh negara. "Misalnya soal pengelolaan sumber daya alam di desa itu. Masyarakat desa tidak bisa berbuat apa-apa ketika misalnya pemerintah sudah memberikan Hak Pengelolaan Hutan kepada pengusaha. Bahkan keberadaan desa itu bisa terancam," kata dia.

Pengajar di Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM ini menambahkah, hal yang ditunggu oleh masyarakat adalah sikap para partai politik terkait undang-undang ini. Karena itu, menurut dia, para anggota pansus tidak menyia-nyiakan waktu dan uang dengan berjalan-jalan di Brazil. "Ini yang lebih penting. Karena diskusi soal RUU Desa ini sudah lama sekali, tetapi pembahasan soal DIM tiap fraksi di DPR saja belum ada," katanya.

FEBRIYAN

Berita lain:
Trik Anggota DPR Belanja di Belanda

PPI Jerman Tolak Kunjungan Anggota DPR
Video Protes PPI Jerman: DPR Seperti Orang Kampung

Inilah 10 Anggota DPR yang Ditolak di Jerman

Di Berlin, Komisi I DPR ke Pusat Fashion Lafayette

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

16 Agustus 2019

Presiden Joko Widodo memberi hormat sebelum menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019. ANTARA
Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

Jokowi menyindir para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.


Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

3 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, bersama wakil ketua KPK Saut Situmorang (kanan), memberikan keterangan kepada awak media seusai acara penandatanganan nota kesepahaman pajak dan retribusi bersama KPK, di gedung KPK, Jakarta, 25 September 2017.
Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

Djarot menyatakan menolak permintaan anggota DPRD, yang menginginkan biaya kunjungan anggota Dewan ke luar negeri dinaikkan hingga tiga kali lipat.


Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

30 Agustus 2017

Robert Joppy Kardinal. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal mengatakan Golkar setuju anggaran kunjungan luar negeri DPR dinaikkan.


BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

30 Agustus 2017

Ilustrasi sidang DPR. ANTARA/Rosa Panggabean
BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

BURT DPR akan melakukan lawatan ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.


DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

30 Agustus 2017

Suasana sidang Paripurna DPR yang tidak dihadiri ratusan anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 24 Agustus 2017. Sebanyak 252 anggota DPR tidak hadir dalam sidang paripurna ini. ANTARA/M Agung Rajasa
DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

DPR berencana menaikan anggaran kunjungan luar negeri dalam RAPBN 2018 hingga 70 persen dari anggaran 2017.


Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

25 April 2017

Akbar Faisal(kiri), Muhammad Syafi'i, anggota DPR Komisi III, Connie Ruhukandi Bakrie, pengamat militer dan Nasir Djamil, anggota DPR Komisi III dalam diskusi pembahasan RUU Antiterorisme, di ruang diskusi Media Center DPR, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2016. TEMPO/Richard Andika Sasamu
Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafii membantah jika perjalanan studi banding ke Inggris dan irlandia hanya jalan-jalan belaka.


Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

1 Maret 2017

Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kanan) mengajak Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama berswafoto saat debat kandidat pilkada DKI 2017, di Hotel Bidakara, 10 Februari 2017. TEMPO/Friski Riana
Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

"Saya kira enggak buang anggaran. Kan, memang sudah dianggarkan," kata Fadli Zon.


Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

8 November 2016

Ketua DPR, Ade Komarudin menunjukkan surat permohonan pertimbangan pergantian Kepala BIN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 2 September 2016. DPR menerima surat permohonan dari Presiden yang mengusulkan Wakapolri Budi Gunawan sebagai pengganti Kepala BIN Sutiyoso. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan kunjungan Komisi Kehutanan dan Komisi Lingkungan Hidup ke luar negeri tidak dibiayai dari anggaran dewan.


Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

28 Juni 2016

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menjawab pertanyaan awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 28 Juni 2016. Ia menyampaikan permintaan maaf jika ada kesalahan terkait kunjungan putrinya, Shafa Sabila Fadli ke Amerika Serikat. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan tak meminta apa pun untuk putrinya yang sedang berkunjung ke New York.


Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

14 April 2016

TEMPO/ Imam Yunni
Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

Anggota DPRD Jawa Timur mengaku tidak tahu mengapa New York harus menjadi lokasi studi banding.