TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Napitapulu mengatakan terjadinya arus pendek listrik merupakan penyebab mayoritas kebakaran di Jakarta.
“Sekitar 58 persen kebakaran disebabkan arus pendek. Sisanya akibat tabung gas meledak, putung rokok, petasan, obat nyamuk bakar dan lainnya,” kata Paimin di Jakarta, Jumat 24 Agustus 2012.
Menurut dia, arus pendek dapat terjadi karena ada bagian dari instalasi listrik rumah yang sebenarnya rusak tetapi malah dibenarkan sendiri oleh pemilik rumah, bukan oleh pegawai profesional dari Perusahaan Listrik Negara.
Paimin menjelaskan, ketika terjadi kerusakan pada instalasi listrik, semisal ada kabel yang dimakan tikus, maka instalasi listrik akan secara otomatis mati. Namun masyarakat cenderung membiarkan atau memodifidikasi sendiri instalasi listrik yang rusak tersebut. “mentalitas masyarakat kita atas keselamatan masih rendah,” ujarnya.
Selain alasan di atas, Paimin menambahkan, modifikasi instalasi listrik juga marak terjadi untuk mendapatkan setrum secara illegal. Tindakan itu, kata dia, sangat berbahaya karena memicu timbulnya percikan api saat terjadi arus pendek.
Sayangnya, ia mengatakan masyarakat yang sering melakukan modifikasi instalasi listrik malah masyarakat menengah ke bawah yang tinggal di daerah padat penduduk. Kondisi rumah-rumah yang rapat dan terbuat dari bahan semi permanen serta ditambah cuaca kering dan angin kencang membuat kebakaran semakin cepat menyebar.
Oleh sebab itu, Paimin menyarankan agar PLN lebih sering melakukan razia instalasi listrik di daerah-daerah padat penduduk. Ia juga meminta masyarakat meningkatkan kesadarannya untuk menggunakan listrik secara aman dengan cara tidak memodifikasi sendiri instalasi listrik di rumahnya.
Sepanjang Jumat kemarin, Paimin mencatat sedikitnya empat kebakaran melanda perumahan padat penduduk di Jakarta.
Di Jakarta Barat kebakaran terjadi di Kalideres dan Tambora. Di Jakarta Selatan kebakaran melanda di Mampang Prapatan, ddi Jakarta Pusat kebakaran terjadi di Pasar Gapok, Senen.
RAFIKA AULIA
Berita terkait:
Jumlah Kebakaran Jakarta Tertinggi di Indonesia
15 Hari Puasa, 18 Kali Kebakaran di Jakarta Barat
Dini Hari, Terjadi Dua Kebakaran di Jakarta Barat
Penyebab Utama Kebakaran di Jakarta
Selama Ramadan 30 Kebakaran di Jakarta Barat