TEMPO.CO, Purbalingga -Sejumlah 314 orang dikerahkan untuk memadamkan api di lereng Gunung Slamet. Mereka membuat ilaran atau parit agar api tak semakin meluas. "Mulai dari pos 5 hingga ke atas atau pos 7, sudah habis semua dilalap api," kata Asper Perhutani Purbalingga, Ahmad Efendi, saat ditemui Tempo di Pos Pendakian Bambangan Purbalingga, Minggu, 26 Agustus 2012.
Ahmad mengatakan, kebakaran semakin meluas karena angin sangat kencang di lereng gunung. Bahkan saat ini api sudah mulai menjalar melewati Kali Baya yang merupakan batas antara Kabupaten Purbalinggga dengan Pemalang.
Ia menambahkan, tim yang diterjunkan untuk memadamkan api berasal dari unsur Muspika, SAR, Perhutani dan LMDH. Selain dari Purbalingga tim pemadam juga berasal dari Pemalang.
Ia memastikan, dari 240 pendaki yang terdaftar naik Slamet, semua sudah dievakuasi. "Sudah kami evakuasi semua," katanya.
Dari kesaksian sejumlah yang baru turun pagi ini, kebakaran hebat terlihat di lereng gunung. "Hutan di atas pos 5 habis semua, shelter terancam ikut terbakar, tinggal menunggu waktu," kata Sodikin, 23 tahun, pendaki dari Bakal Adventure Kecamatan Batur Banjarnegara.
Ia bersama 8 orang kawannya, merupakan pendaki terakhir yang berada di Pos 5 pada Sabtu kemarin sekitar pukul 17.30. Selama setengah jam, mereka berusaha memadamkan api, tapi tak bisa karena api terlalu besar.
Asap sangat tebal. Udara terasa panas. Bunyi ranting terbakar, nyaring terdengar. Pandangan terhalang asap. "Kami harus menggunakan masker, dan Alhamdulillah kami bisa turun karena api sempat mengurung kami di bawah pos 5," katanya.
Ia memperkirakan api akan sangat sulit dipadamkan. Sebabnya, banyak akar serabut yang berada di dalam tanah sekitar 10 sentimeter ikut terbakar.
Ulil Siwo, saksi mata pertama terjadinya kebakaran mengatakan, api berasal dari api unggun milik pendaki dari Jakarta. "Api sudah ditimbun dan ditinggal tidur, tapi karena angin besar, mungkin bara api ada yang terbawa angin," katanya.
Ia mengaku sudah berusaha mematikan sumber api yang berada sekitar 100 meter dari shelter Pos 5. "Tapi karena api terlalu besar, saya tidak bisa memadamkannya," kata dia menambahkan.
ARIS ANDRIANTO
Berita Terpopuler:
Yang Terjadi di Kamar Itu Saat Harry Difoto Bugil
Ahok: Hebat kan, Saya Jadi Koboi
Ribuan Orang Padati Halal Bihalal Jokowi-Ahok
Samsung Kalah Gugatan, Android "Deg-Degan"
Rp 9,5 M Tak Cukup Buat Harry Tampil Bugil
Hashim : Jokowi-Basuki akan Bantu Prabowo di 2014
Jokowi Mengaku Tak Gentar Hadapi "Gajah"
Sosial Media di Mata Jokowi
Artis-artis Ini Dukung Jokowi-Ahok
Kalla: Isu SARA Pilkada DKI Bahayakan Bangsa