TEMPO.CO, Newyork - Orang yang menjaga kesehatan gusi dan giginya secara rutin memiliki resiko lebih rendah menderita demensia (kepikunan) dari pada yang tidak. Sebuah penelitian menemukan fakta, 65 persen dari 5000 orang tua yang kurang memperhatiakan kesehatan gigi dan gusinya selama periode 18 tahun mengalami kepikunan.
"Tidak hanya pikiran anda yang dapat diprediksi dapat menyebabkan demensia atau tidak, kesehatan mulut dan gusi juga mempengaruhi seseorang dapat terkena demensia atau tidak," ujar Peneliti dari University of California, Annlia Paganini-Hill, Sabtu, 25 Agutus 2012.
Peradangan gusi yang dipicu oleh bakteri dalam gusi dan dialami pasien dengan penyakit seperti jantung, stroke, dan diabetes dapat meningkatkan resiko Demensia. Menurut Paganini, seorang pasien dengan Demensia memiliki gusi yang lebih rentan terkena penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dari pada yang tidakmemiliki Demensia.
Selain penderita Jantung, Diabetes dan Stroke, pengunyah permen karet juga dapat meningkatkan resiko Demensia. Ini akibat bakteri yang menempel dari gigi ke permen karet dan tertelan, dapat terbawa ke otak dan menyebabkan peradangan serta kerusakan otak.
Para peneliti mengikutsertakan 5.468 warga dari sebuah komunitas pensiun California 1992-2010. Kebanyakan responden dalam penelitian ini adalah kulit putih, memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik, dan relatif hidup sejahtera. Penelitian dilakukan pertama kali saat peserta berada di usia 52-105 tahun dan diselesaikan ketika para peserta berada di usia 81 tahun.
Peneliti menyimpan data mereka selama 18 tahun baik berupa wawancara, catatan medis, bahkan sertifikat kematian untuk menunjukkan bahwa 1.145 dari 5.468 warga yang diteliti, terdiagnosa meninggal karena Demensia.
Dari 78 wanita yang menyatakan menyikat gigi mereka kurang dari sekali sehari pada tahun 1992, 21 orang telah dinyatakan demensia pada tahun 2010, atau 1 kasus dari setiap 3 wanita. Sedangkan 65 persen lain yang terdiagnosa Demensia adalah yang tidak menggosok gigi mereka lebih dari sehari. Sayangnya, efek ini tidak diteliti lebih lanjut pada pria. Dalam penelitian ini hanya disebutkan, pria yang tidak menggosok giginya lebih dari sehari membuat mereka 22 persen terdeteksi demensia.
Namun penelitian ini sempat terbantahkan oleh American temuan baru dalam The Journal of Geriatrics Society. Jurnal tersebut membantah, bahwa keadaan gigi dan gusi yang buruk dapat menyebabkan Demensia.
"laporan ini benar-benar yang pertama untuk melihat efek dari tindakan seperti menyikat dan membersihkan gigi Anda," kata Amber Watts, yang mempelajari penyebab demensia di University of Kansas. Peneliti ini lebih percaya bahwa Demensia terkait erat dengan perilaku, "Bukan kesehatan gigi dan gusi," ujarnya.
Namun Paganini dan rekannya, meragukan penelitian yang dilakukan Watts. Alasan Paganini, Watts tidak menyertakan uji kesehatan gigi pada setiap pasien yang ditelitinya, melainkan hanya berdasar pada jumlah pasien dengan penyakit gigi.
CHETA NILAWATY|REUTERS