TEMPO.CO, Kupang - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Timur (NTT), Abdul Kadir Makarim, menilai tindakan kekerasan terhadap warga Syiah, di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sangat tidak manusiawi. "Aksi kekerasan terhadap warga Syiah sangat tidak manusiawi, makanya kami mengutuk tindakan kekerasan itu," kata Abdul Kadir Makarim, Senin, 27 Agustus 2012.
Sekitar 200 warga anti-Syiah menyerbu permukiman milik komunitas Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Ahad pagi, 26 Agustus 2012. Mereka melempari rumah warga Syiah dengan batu dan membakar 10 rumah. Setidaknya dua penganut Syiah tewas akibat sabetan celurit.
Kekerasan di Madura, Jawa Timur, menurut dia, sangat tidak mendidik dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di negeri ini, termasuk kerukunan sesama umat Islam. "Harusnya sesama umat Islam saling rukun. Kalau sesama saja tidak rukun, bagaimana mau rukun dengan agama lain," katanya.
Tindakan kekerasan itu, katanya, merupakan tindakan yang arogan sebab ajaran Syiah tidak ada yang menyimpang. Bahkan, dia menilai orang yang menyerang warga Syiah itu yang menyimpang dari Islam. "Orang-orang seperti itu justru yang merusak kerukunan beragama di negeri ini," katanya.
MUI NTT tidak sepaham dengan cara-cara kekerasan itu. Apalagi dalam Islam tidak diajarkan seperti itu. Tindakan yang dilakukan ini sudah tidak manusiawi lagi. "Syiah itu diakui oleh Islam. Di Iran dan sebagian daerah di Indonesia juga ada warga Syiah," katanya.
Namun, katanya, di NTT belum ditemukan warga Syiah. Kalau pun ada mereka akan diterima oleh umat Islam karena tidak ada perbedaan antar Islam dan Syiah. "Cara beribadah Islam dan Syiah itu sama, tidak ada perbedaan," katanya.
Pembakaran rumah milik warga Syiah bukan pertama kali terjadi di Sampang. Akhir Desember tahun lalu, massa anti-Syiah juga membakar rumah Tajul Muluk, pemimpin Syiah Sampang. Tajul tengah menjalani vonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.
YOHANES SEO
Berita Terkait
Muhammadiyah Sesalkan Kekerasan di Sampang
Menteri Hukum ke Sampang, Madura Sore Ini
Kemenag Diminta Kirim Ustadz ke Eropa
Jawa Barat Danai Tafsir Al-Quran Sundawi Baru
Anak Samin Dijebak Mengakui Agama