TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin sore ini terbang ke Jawa Timur untuk meninjau lokasi tragedi Sampang sekaligus mengevaluasi kondisi pasca-bentrokan. "Saya dan Menteri Dalam Negeri akan ke sana sore ini karena yang diharapkan oleh Presiden adalah langkah-langkah yang cepat," kata Amir di kantornya, Senin, 27 Agustus 2012.
Amir mengatakan diminta sebagai Menteri Hukum untuk mengambil langkah penegakan hukum terkait bentrok Sampang. "Kalau dibiarkan keadaan seperti ini berlarut-larut, dikhawatirkan eskalasinya akan meningkat," kata Amir. "Maka Presiden memerintahkan penegak hukum, dalam hal ini Kepala Polri dan Jaksa Agung, juga turun tangan."
Menurut Amir, sejauh ini ia menduga tragedi Sampang bukan bermula dari permasalahan antara kaum Syiah dan Sunni di daerah tersebut, melainkan adanya persaingan antarkeluarga. Namun ia menolak mengomentari apakah ada unsur pelanggaran hak asasi manusia dalam bentrokan itu. Alasannya, penyimpulan ada pelanggaran HAM mesti butuh telaah mendalam.
Kemarin, bentrokan kembali terjadi di Dusun Nangkernang, Sampang, Madura, Jawa Timur. Aksi kekerasan yang dimulai sejak pukul 11.00 kemarin menimbulkan dua korban jiwa, sejumlah orang terluka, dan kerusakan 35 rumah warga yang dibakar.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bentrok Sampang merupakan permasalahan kompleks. Namun, Yudhoyono menegaskan, seberapa pun kompleksnya, harus ada solusi untuk segera menyelesaikan perbedaan dua komunitas tersebut. "Setelah membahas dengan Wakil Presiden, para menteri, dan berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, maka diharapkan masalah bisa segera diatasi dan segera dicarikan pula solusi yang utuh. Harapan saya, secara permanen mencegah terjadinya kasus serupa," kata Yudhoyono.
ISMA SAVITRI