Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerusuhan Sampang, Polisi Dituding Abaikan Warga

image-gnews
Seorang warga Syiah korban konflik SARA menangis di pengungsian Gedung Olah Raga,Sampang, Madura, Senin, (8/27). TEMPO/Fully Syafi
Seorang warga Syiah korban konflik SARA menangis di pengungsian Gedung Olah Raga,Sampang, Madura, Senin, (8/27). TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, mengatakan serangan terhadap komunitas Syiah di Nangkernang, Sampang, Madura, Jawa Timur, sudah lama direncanakan. Dari investigasi, tim Kontras menemukan sejumlah kesaksian bahwa ancaman ditebar sejak sebulan lalu.

"Saat Ramadan, para pelaku telah menebarkan ancaman dengan mengatakan akan menghabisi dan ‘menyembelih’ warga muslim Syiah jika tetap berada di Dusun Nangkernang seusai Ramadan," kata Haris di Jakarta kemarin.

Tiga hari sebelum kejadian juga muncul aksi sweeping. Kala itu, para pelaku melarang anggota komunitas Syiah ke luar kampung. "Termasuk belasan santri warga Syiah yang hendak kembali ke pondok pesantren mereka yang berada di luar Kota Sampang," ujar Haris.

Aksi sweeping ini, kata Haris, sudah dilaporkan kepada aparat kepolisian setempat. Namun hal itu tak digubris. "Kami sangat menyayangkan aparat kepolisian yang seakan melakukan pembiaran kejadian ini,” kata dia.

Indikasi pembiaran oleh aparat kepolisian juga terlihat dari jumlah aparat kepolisian yang dikirim Polres Sampang dan Polsek Omben saat hari berdarah itu.

Sebelum tragedi itu, kakak K.H. Tajuk Muluk, Iklil, sempat menelepon Kepolisian Resor Sampang dan Polsek Omben soal kerumunan massa yang datang ke dusunnya. "Tapi direspons hanya dengan mengirim lima orang personel. Padahal kerumunan berjumlah 500 orang bersenjata tajam, batu, dan bom molotov," ujar Haris.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo, saat berkunjung ke Nangkernang, enggan menghubungkan peristiwa ini dengan kelemahan sistem intelijen. "Terpenting saat ini menghukum siapa pelakunya, termasuk jika ada aparat kita yang lalai akan kita tindak," ia menegaskan.

"Sudah delapan orang yang ditangkap dan kini diperiksa," kata Timur Pradopo di Mapolres Sampang kemarin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Kapolri, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Menteri Agama Suryadharma Ali, Kapolda Jawa Timur Irjen Hadiatmoko, serta Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin turut meninjau 37 rumah warga Syiah yang dibakar massa.

Rektor Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Abd A'la menegaskan, Syiah bukanlah aliran sesat. "Masalah keyakinan Syiah itu sudah clear, tidak sesat. Syiah bagian dari Islam," kata A’la.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, hingga kemarin, tiga orang yang luka parah terkena senjata tajam masih dirawat di rumah sakit. “Adapun suasana sudah kondusif. Tidak perlu diberlakukan jam malam,” ujarnya. Sebanyak 400 warga Syiah telah diungsikan di Gelanggang Olahraga Sampang.

MUSTHOFA BISRI | FEBRIYAN | FATKHURROHMAN TAUFIQ | DWI A

Berita Terpopuler Lainnya:
MUI Kupang Kecam Kekerasan di Sampang
Marzuki Alie Malu Kericuhan Syiah Sampang

Polisi Tangkap Delapan Perusuh Sampang

Foke Bantah Jadi Dalang Kebakaran di Jakarta

Ditemukan Penyakit Baru dengan Gejala Mirip AIDS

Tomy Winata: Konflik Paulus Bukan dengan Andi

Polisi Belum Temukan Penyebar Video Koboy

Tommy Winata: Saya Menengahi, Paulus Ajak Damai


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

9 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.


Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

13 hari lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Rahmat Bagja ditemui di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, pada Rabu, 13 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo.
Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.


Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

19 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.


34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

24 hari lalu

Warga Rempang yang menolak relokasi ikut memberikan dukungan kepada terdakwa aksi bela Rempang dalam sidang, Senin 4 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah


Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

38 hari lalu

Human interest - Peserta perang antar suku di Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua. Tempo/Rully Kesumaru
Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.


Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

39 hari lalu

Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya
Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas


Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

39 hari lalu

Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya
Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.


Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

40 hari lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makan di warung bakso di Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 29 Januari 2024. Keduanya diketahui baru meresmikan Graha Utama Akademi Militer Magelang. Tim Media Prabowo Subianto
Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count


Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

44 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.


Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

51 hari lalu

Pusat penahanan migran Ponte Galeria terlihat di dekat Roma, Italia, 6 Mei 2017. Gambar diambil 6 Mei 2017. REUTERS/Steve Scherer
Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah