TEMPO.CO, Kediri - Kepala Kepolisian Resor Kediri Ajun Komisaris Besar RH Kasero Manggolo meminta maaf kepada masyarakat atas insiden salah tangkap tersangka kasus narkotika. Akibat kelalaian itu, Kasero dicopot dari jabatannya dalam sidang etik Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Jawa Timur kemarin.
Ditemui Tempo saat mendampingi Gubernur Soekarwo di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kediri siang tadi, Kasero mengaku ikhlas dengan pencopotan itu. Dalam surat keputusan Komisi Kode Etik Polri Nomor II/VIII/2012 Tanggal 27 Agustus 2012, Kepala Kepolisian Resor Kediri direkomendasi untuk dimutasi dari jabatannya. "Sebagai komandan, saya harus bertanggung jawab," katanya, Selasa 28 Agustus 2012.
Kasero, bersama Kepala Satuan Narkotika, Ajun Komisaris Totok Budi Hartono, dan delapan bintara anggota Polres Kediri, dianggap lalai hingga terjadi insiden salah tangkap terhadap Mintoro, 32, warga Desa Selosari, Kecamatan Kandat, Kediri, 19 Agustus 2012 lalu.
Peristiwa itu berawal saat polisi menciduk Mintoro di rumahnya yang tengah merayakan Lebaran bersama warga. Tak hanya ditangkap, korban yang tak tahu apa-apa juga sempat dipukul oleh petugas karena disangka terlibat jaringan pengedar narkotika.
Tak ayal penangkapan itu memicu kemarahan warga yang balik melawan petugas. Mereka bahkan sempat mengurung delapan polisi di rumah warga sebelum akhirnya diredakan oleh Kepala Polres.
Menurut Kasero, insiden ini terjadi karena anggotanya keliru mengidentifikasi pelaku. Saat itu tim Satuan Narkotika tengah memburu jaringan pengedar dengan barang bukti 50 ribu pil. Salah satu pelaku yang ditangkap menyebut Mintoro sebagai bagian dari sindikat. Karenanya, polisi segera melakukan penggerebekan meski pada akhirnya dilepas kembali setelah diketahui salah orang. "Tidak ada prosedur yang keliru, pelaku menyebut dia (Mintoro) sebagai jaringan," kata Kasero.
Atas insiden itu, Kasero menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Mintoro dan warga. Meski saat ini korban sudah mencabut laporan praperadilan ke polisi, namun tindakan disiplin kepada para polisi termasuk Kaasero sendiri tetap berjalan. Kasero juga menegaskan tidak ada tekanan kepada Mintoro untuk mencabut laporannya.
Pascainsiden tersebut, Mintoro menghilang dari rumahnya. Sempat muncul rumor dia ketakutan dan dipaksa mencabut laporan oleh polisi. "Saya tidak tahu di mana," kata seorang tetangganya.
HARI TRI WASONO