TEMPO.CO, Jakarta- Minimnya sentimen positif global yang diikuti jatuhnya saham pertambangan, industri dasar, dan perbankan, kembali membuat indeks terkoreksi.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di perdagangan kemarin terkoreksi sejak pembukaan perdagangan dan ditutup melemah 49,67 poin (1,20 persen) ke level 4.093,17.
Saham-saham sektor industri dasar, perbankan dan pertambangan menjadi pemberat indeks dengan koreksi di atas 2 persen. Harga saham PT Bumi Resources (BUMI) kembali jatuh 11,8 persen ke Rp 670 per lembar saham, sementara Energi Mega Persada (ENRG) melemah 8,9 persen ke Rp 92 per lembar.
Analis dari PT Danatama Millenium, Abidin, mengatakan belum adanya sentimen positif di dunia global membuat indeks jatuh cukup tajam. “Pelaku pasar melihat bahwa hari ini belum ada sentimen yang cukup kuat untuk melakukan transaksi, sehingga lebih banyak diwarnai aksi jual.”
Berbagai data ekonomi global yang memburuk akhir-akhir ini membuat perdagangan di pasar modal cenderung lesu. Indeks kepercayaan konsumen di Amerika Serikat bulan Agustus yang turun ke level 60,6 dari level 65,4, diikuti dengan melemahnya data ekspor di Jepang dan Cina karena terhambat krisis Eropa.
Karena itu, investor masih mengambil sikap hati-hati sambil menunggu sentimen positif global. “Bursa global masih akan tertekan menjelang pernyataan Kepala Bank Sentral Amerika (The Fed), Ben Bernanke, pada 31 Agustus mendatang,” kata Abidin.
Saham yang berpindah tangan pada hari ini mencapai 3,6 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp 4,2 triliun. Sebanyak 199 saham turun, 52 saham naik, dan 80 lainnya stagnan. Asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp 315,4 miliar.
M AZHAR | PDAT