TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, menyatakan ada tiga negara yang tertarik menjadi investor kereta layang di Surabaya, Jawa Timur. "Ada Cina, Korea Selatan, dan Perancis," kata dia seusai menyampaikan pemaparan dalam Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2012 di Jakarta Convention Center, Rabu, 29 Agustus 2012.
Kementerian Perhubungan, kata Bambang, akan membantu persiapan sejak proses perencanaan hingga tender kereta layang dengan jalur sepanjang 22 kilometer tersebut. Ia menuturkan, Kementerian ikut melakukan studi bersama di Surabaya dalam pembangunan kereta layang tersebut dan menyiapkan jajak pasar melalui pengajuan proposal.
Meskipun sudah ada calon investor yang tertarik dengan proyek kereta layang tersebut, ternyata masih belum ada kesepakatan hingga sekarang. "Belum ada kesepakatan bisnis," ujar Bambang. Ia menjelaskan, jajak pasar bisa menemukan investor yang serius dalam proyek tersebut.
Mengenai pembangunan kereta layang tersebut, ia berharap agar kegiatan operasional tidak hanya difokuskan pada pendapatan tiket untuk pengembalian investasi. Nantinya akan ada skema yang dirancang dengan melibatkan fasilitas tambahan untuk mempercepat proses pengembalian investasi.
Pasalnya, jika hanya mengandalkan pada tiket kereta, maka pengembalian investasi akan berjalan lambat. Ia menyarankan adanya kerja sama dengan mal atau pengembang properti yang dilewati jalur kereta layang tersebut untuk mempercepat pengembalian investasi.
Bambang mengaku tingkat kemacetan di Surabaya sudah parah sehingga akses menuju bandara pun harus ditingkatkan, termasuk dengan kereta layang. Jajak pasar untuk kereta layang tersebut akan dilakukan pada akhir 2012. "Tender dimulai tahun depan," kata dia.
MARIA YUNIAR