TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian akan terus melanjutkan program kawasan pangan terpadu (food estate). Program ini bertujuan mendukung terciptanya kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, mengatakan setelah di Kalimantan Timur kini pihaknya tengah menjajaki kemungkinan pembangunan food estate di Kalimantan Tengah.
Untuk mencapai ini, Kementerian Pertanian intensif melakukan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk mendapatkan lahan di Kalimantan Tengah.
“Hasil pertemuan kami dengan Kementerian Kehutanan, telah terinventarisir lahan seluas 350 ribu hektare di sana. Itu akan dilepas oleh Menteri Kehutanan karena lahan itu sudah clear milik Kementerian Kehutanan,” ujarnya.
Rusman melanjutkan lahan tersebut merupakan hutan produksi yang dapat dikonversi untuk pertanian. Pekan depan, tim dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan akan meninjau lokasi tersebut untuk dibuat surat keputusan menteri mengenai pelepasan lahannya.
Lahan seluas 350 ribu hektare di Kalimantan Tengah sebagian besar akan dimanfaatkan untuk tanaman padi dan sebagian kecilnya untuk tanaman kedelai. Sedangkan pengelolanya akan diserahkan pada perusahaan badan usaha milik negara.
Persoalan utama food estate ini, kata dia, terbesar pada masalah ketersediaan lahan. Hingga Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan berencana menyetop program food estate di Kalimantan Timur dengan alasan terkendala lahan 100 ribu hektare.
“Program food estate maupun pencetakan sawah baru tidak akan berhenti dan tetap berjalan,” ujar Rusman.
Sejauh ini, food estate baru berjalan di Kalimantan Timur yang pengelolaannya dikerjakan oleh PT Sang Hyang Seri seluas 6.000 hektare.
Rusman menjelaskan, 100 ribu hektare lahan yang bermasalah di Kalimantan Timur itu seyogianya cukup signifikan untuk peningkatan produksi beras. Lahan 100 ribu hektare jika dikalikan dengan tingkat produktivitas tanaman padi 4 ton per hektare maka bisa menghasilkan 400 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara beras 224 ribu ton. “Itu baru dalam satu kali musim tanam,” ujarnya.
Menteri Pertanian Suswono menegaskan sudah ada kepastian untuk pembangunan food estate di wilayah Kalimantan. Hanya saja, lahan di Kalimantan baru teridentifikasi cocok untuk tanaman pangan seperti padi, kedelai, dan jagung.
"Di Kalimantan sejauh ini belum ada lahan yang cocok dan potensial untuk tanaman tebu. Tapi secara keseluruhan masalah lahan ini sudah ada progress bagus,” ujarnya.
ROSALINA