TEMPO.CO, Garut - Henti, 11 tahun, siswa Madrasah Ibtidaiyah Cigadog, Kecamatan Pameungpeuk, tampak ragu saat menuruni Sungai Cikaso yang berada di Kampung Japara, Desa Depok, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kakinya pun terlihat bergetar saat menyusuri dasar sungai sepanjang 60 meter yang tengah surut.
Kali ini dia dan puluhan siswa lainnya terpaksa harus menyusuri dasar sungai yang berbatu dan memiliki kedalaman hingga 7 meter untuk sampai di sekolahnya. Bahkan, banyak di antara para orang tua yang harus menggendong anaknya menyusuri sungai. Cara itu harus dilakukan karena jembatan gantung yang biasa digunakan roboh pada Selasa pagi, 28 Agustus 2012.
Tak ayal, rasa takut dan trauma masih tersirat di wajah Henti. Apalagi, saat kejadian, dia bersama 35 siswa lainnya tengah menyeberangi jembatan itu. "Mau bagaimana lagi, tidak ada jalan lain," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 29 Agustus 2012.
Dia mengaku cara itu terpaksa dilakukan karena dia takut ketinggalan pelajaran di sekolah. Namun bila hujan datang, Henti mengaku tidak akan masuk sekolah. Karena itu, dia berharap agar jembatan tersebut dapat secepatnya diperbaiki. "Takut kalau harus ke sungai. Airnya sangat besar," ujarnya.
Komandan Koramil Cisompet, Kapten Saroni, mengatakan seluruh siswa yang berjumlah 50 orang telah berangkat ke sekolahnya masing-masing. Namun satu orang siswa, Rinda Sobari, 14 tahun, masih sakit karena terbentur batu saat jembatan roboh. "Anak sekolah sudah berangkat semua. Sejak tadi pagi kami membatu menyeberangkan mereka," ujarnya.
Menurut dia, Koramil juga menerjunkan Kantibmas dan Babinsa untuk mendampingi warga. Saroni mengaku saat ini warga sangat membutuhkan material bangunan, seperti besi seling, untuk kembali membangun jembatan. "Kasihan juga, karena jembatan ini hanya satu-satunya akses transportasi warga," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo, saat ini warga tengah membuat jalan darurat. Para kaum pria ini secara bergotong-royong membuat cukang (jembatan kayu kecil) dan membuat sengkedan batu secara ngetrap dari tebing sungai. Hal itu dilakukan agar sungai bisa dilintasi anak kecil dan manula.
Jembatan Gantung ini putus pada, Selasa, 28 Agustus 2012, sekitar pukul 07.00 WIB. Peristiwa itu berlangsung saat 35 siswa tengah berjalan di atas jembatan tersebut. Akibatnya, tujuh orang siswa jatuh hingga mengalami luka-luka.
Selain mengakibatkan korban luka, putusnya jembatan yang melintasi Sungai Cikaso ini juga membuat aktivitas warga terganggu. Bahkan, sebanyak 750 jiwa terancam terisolir. Jembatan sepanjang 60 meter ini menghubungkan Kampung Japara, Desa Depok, Cisompet, Kampung Sawah Bera, Desa Paas, Kecamatan Pameungpeuk, dan Kampung Cigadog, Desa Sirnabakti, Pameungpeuk. "Kalau dibiarkan terus, perekonomian warga bisa lumpuh karena tidak ada akses jalan lain," ujar Camat Cisompet, Dikdik Ahmad Ramdani.
SIGIT ZULMUNIR
Berita Lain:
Yusril: Saya Tak Bermaksud Hina Presiden
NU: Syiah Tidak Sesat, Hanya Berbeda
Pemicu Rusuh Sampang: Penyalahgunaan Fanatisme Agama
Gamawan: Kontrak e-KTP Kemendagri dengan PNRI
Hari Ini Markus Mekeng Resmi Diganti