TEMPO.CO,Sampang- Korban konflik berdarah anti Syiah di dusun Nangkernang, Ahad lalu, belum mendapat kepedulian serius dari pemerintah kabupaten. Lima hari pasca bentrokan itu, Bupati Kabupaten Sampang Noer Tjahja maupun pejabat lainnya belum satu pun yang mengunjungi pengungsi Syiah di GOR Sampang.
"Tidak ada (orang kabupaten) yang ke sini," kata sesepuh Syiah Sampang Ustad Iklil, Kamis 30 Agustus 2012. Iklil mengaku tidak heran tidak satu pun pejabat Sampang yang menengok pengungsi Syiah. "Pejabat Sampang memang ingin kami keluar dari sampang," ujarnya.
Bupati Noer Tjahja mencoba berkelit ketika ditanyai alasannya tak menengok pengungsi. Padahal, jarak antara rumah dinasnya dan GOR Sampang sangat dekat, hanya sekitar 100 meter. "Saya mau tanya, kamu berapa kali ke pengungsi," bupati balik bertanya.
"Kami bermalam sama pengungsi," jawab sejumlah wartawan. "Saya juga sering ke sana," kata Noer Tjahja sedikit gelagapan.
Terpisah, Wakil Ketua NU Sampang, KH Faidol Mubarok, mengaku belum mengunjungi pengungsi Syiah karena terhalang pencalonannya sebagai bakal calon Wakil Bupati Sampang. "Saya tidak ingin dianggap menjadikan pengungsi syiah sebagai komoditas politik," katanya.
Salah satu pengungsi Syiah, Abdul Wafi mengaku kecewa karena pada Pemilihan Kepala Daerah Sampang lima tahun lalu dirinya memilih Noer Tjahja. "Kalau tahu tabiat aslinya buruk, saya tidak akan pilih dia," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI