TEMPO.CO, Sampang-Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya mengungkapkan hingga kini sebanyak 19 warga Syiah masih belum terlacak keberadaannya. "Tidak teridentifikasi ini banyak kemungkinan, apakah masih bersembunyi atau hilang," kata Koordinator Kontras Surabaya Andi Irfan Djunaidy, Kamis 30 Agustus 2012.
Menurut Andi, data ini diperoleh berdasarkan keterangan sejumlah pengungsi warga Syiah di GOR Sampang. Mereka mengaku sejumlah keluarganya tidak ada di pengungsian dan belum diketahui kabarnya sampai sekarang. "Tim relawan gabungan hari menyisir Nangkernang dan berhasil evakuasi 11 pengungsi, total pengungsi sementara baru 244," kata Andi.
Terpisah, sesepuh Syiah Sampang Ustad Iklil yakin ke-19 jamaahnya itu tidak hilang atau tewas. Mereka diyakini masih bersembunyi di gunung atau disembunyikan keluarganya. "Saya yakin mereka baik-baik saja," tuturnya.
Kamis siang, Tempo menelusuri lokasi konflik di Nangkernang sejauh lima kilometer. Perjalanan dimulai dari pos keamanan utama menuju pos 1 di bekas rumah Tajul Muluk. Kemudian terus melalui persawahan dan hutan ke arah timur di pos 2 yang berbatasan dengan Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang.
Sepanjang perjalanan tampak pasukan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur berjaga di setiap rumah warga Syiah yang dibakar, namun tak tampak seorang pun warga. Tempo baru menjumpai warga saat sampai di desa Blu'uran. "Tidak mencekam lagi, warga beraktifitas seperti biasa," kata salah satu wartawan.
MUSTHOFA BISRI