TEMPO.CO, Purbalingga - Tim gabungan pemadam kebakaran hutan lindung Gunung Slamet untuk sementara waktu menghentikan upaya pemadaman api. Soalnya, api di lereng timur dipastikan sudah padam.
"Api di wilayah hutan Purbalingga sudah padam, tapi di wilayah Pemalang masih belum dan tetap dilakukan upaya pemadaman," kata anggota Tim Gabungan Pemadam Kebakaran Gunung Slamet, Surip, saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 Agustus 2012.
Meskipun upaya pemadaman dihentikan, mereka tetap memantau untuk berjaga-jaga kalau api kembali membara. Pemantauan berlangsung hingga empat hari untuk memastikan api benar-benar padam. Kalau api belum padam, tim membuat parit untuk melokalisasinya.
Pada 25 Agustus 2012, 40 pendaki yang terjebak di lokasi kebakaran lereng Gunung Slamet. Kala kebakaran terjadi, mereka bertahan di pos 5 jalur pendakian Bambangan, Purbalingga, karena api semakin meluas. Untungnya mereka berhasil dievakuasi melalui jalur Bambangan. Sisanya turun lewat jalur Guci Tegal.
Hutan Gunung Slamet terbakar sekitar pukul 03.30 dini hari 25 Agustus 2012. Kebakaran diduga disebabkan pendaki yang lupa mematikan api unggun. Di pos 5, banyak ditumbuhi pohon kaliandra yang sangat mudah terbakar. Pohon tersebut tumbuh di bekas tanaman edelweiss yang terbakar pada 1997.
ARIS ANDRIANTO
Berita Lainnya:
Hutan di Lereng Gunung Slamet Sering Kebakaran
Kebakaran Gunung Slamet Berasal dari Api Unggun
Kebakaran di Gunung Slamet, Pendaki Turun Jalur Lain
Hutan Gunung Slamet Terbakar
Pendaki Gunung Slamet Dilarang Bikin Api Unggun