TEMPO.CO, Cirebon - Walikota Cirebon, Subardi disandera. Bahkan ia sempat ditodong senjata oleh teroris. Cerita Subardi itu dikisahkan dalam latihan penanggulangan anti teroris Sanda Yudha yang dilakukan Batalyon 300 Raider Cianjur di Cirebon, Jumat, 31 Agustus 2012.
Pelatihan anti teroris yang melibatkan juga anggota kepolisian sebagai mediator di sebuah hotel di Kota Cirebon.
Dikisahkan Walikota Cirebon, Subardi, yang diperankan oleh Subardi sendiri diculik teroris dan disandera di sebuah hotel di Kota Cirebon. Saat mediasi dengan anggota Polresta Cirebon, penyandera meminta uang tebusan Rp 1 miliar dan berbagai tuntutan lainnya.
Tak mencapai kata sepakat, tim penanggulangan teroris dari Batalyon 300 Raider dengan menggunakan 3 mobil pertempuran jarak dekat (PJD) langsung menerobos masuk ke dalam hotel.
Tim, melumpuhkan dan langsung menyelamatkan Subardi, dengan berbagai atraksi, diantaranya, turun dari ketinggian gedung, memecahkan kaca dan lainnya. Tak sampai 5 menit, Walikota Cirebon, Subardi pun berhasil diselamatkan.
Atraksi belum selesai. Beberapa teroris kabur juga dengan membawa seorang sandera. Teroris pun menuju ke ruas Jalan Siliwangi dengan menunggang sebuah bus. Pencegatan dilakukan dengan menggunakan granat asap, bus pun dihentikan oleh 2 buah mobil PJD. Hanya dalam hitungan detik, tim penanggulangan teroris berhasil masuk ke dalam bus, melumpuhkan teroris dan menyelamatkan sandera.
Danyon 300 Raider, Letkol (Inf) Semuel Jefferson Aling, mengungkapkan latihan ini sebagai kesiapan anggota Raider untuk turut serta dalam penanggulangan teroris di tanah air.
Saat ditanyakan mengapa dipilih di Cirebon, menurut Semuel karena Cirebon masih masuk dalam wilayah Kodam III Siliwangi. "Tempat latihan bisa berpindah-pindah di beberapa daerah di wilayah Kodam III Silwangi," katanya.
Walikota Cirebon, Subardi mengatakan, pengalaman disandera merupakan pengalaman yang tidak bisa dilupakan. "Apalagi saya langsung ditodong pistol, senjata laras panjang dan benar-benar dianggap sebagai sandera. Saya sampai gemetar," ujarnya.
Menurut Subardi, latihan ini sebagai bentuk kewaspadaan warga Kota Cirebon terhadap bahaya terorisme yang ada dimana pun di wilayah Indonesia. Terlebih Kota Cirebon juga pernah menjadi sasaran teroris beberapa waktu lalu.
IVANSYAH
Berita terpopuler lainnya:
Soal Salah Pangkat, KPK Heran Polisi Telat Beri Kabar
Indonesia Media Watch Laporkan TV One ke KPI
Tegur Anak Tidur, SBY Bakal Disurati Komnas Anak
26 Ribu Orang Foto Telanjang Dukung Harry
Ditahan karena Intip Rok Tersingkap di Kereta
5 Selebriti dengan Pendapatan Tertinggi
Debat Jokowi Vs Foke Bahas 4 Masalah Jakarta
Berdebat 9 Jam, Yaeni Akhirnya Ditahan
Bripka Dwi Data Tewas Dengan Empat Luka Tembak
Pria dan Wanita Terpendek di Dunia Bertemu