TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 100 orang yang menamakan dirinya Pemuda Republik Indonesia berunjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 31 Agustus 2012. Sebelumnya, dengan menumpangi mobil pribadi dan dua bus metromini, mereka menggelar aksi di depan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
"Kami meminta Kejaksaan dan Pengadilan untuk tidak ragu menghukum John Kei," kata Bram, penggerak massa dari kelompok tersebut.
John Kei adalah terdakwa kasus pembunuhan bos PT Sanex Steel, Tan Hari Tantono alias Ayung. John Kei sudah diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mulai Selasa lalu, 28 Agustus 2012.
Bram meminta pengadilan mengizinkan beberapa perwakilan kelompoknya masuk dan menemui sejumlah hakim. Dalam kumpulan pengunjuk rasa itu, terlihat Hercules yang ikut berunjuk rasa. Ia bersama Bram dan empat orang perwakilan lain akhirnya diizinkan masuk dan melakukan pertemuan tertutup sekitar setengah jam dengan hakim di pengadilan.
"Mereka bilang tak akan ada intervensi (atas sidang John Kei)," ujar Bram, seusai pertemuan dengan hakim. Hakim Pengawas Bidang Pidana Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kasianus Telaumbanua, menerima perwakilan mereka.
Hercules yang hadir dengan mengenakan jaket kulit hitam hanya mengeluarkan ucapan singkat. Menurut Hercules, kedatangannya ke pengadilan dan pertemuannya dengan hakim bukanlah intervensi terhadap proses hukum di pengadilan. "Kami melakukannya dengan damai dan tertib," ujarnya.
Dia meminta agar pengadilan menjatuhkan hukuman berat kepada John Kei. "Agar pengadilan menghukum John Kei seberat-beratnya," ujar Hercules.
Kedatangan Hercules dan kawan-kawannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat rupanya ada kaitannya dengan bentrokan antara kelompok Hercules dan kelompok John Kei di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, 28 Agustus 2012. Ia mengatakan kelompoknya diserang oleh massa yang menghadiri sidang John Kei. "Mereka menyerang orang yang tidak bersalah," ujarnya sekaligus membantah anggapan bentrok itu akibat sengketa lahan
Pemuda Republik Indonesia juga mendatangi Kejaksaan Tinggi DKI di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Agustus 2012. Mereka berunjuk rasa selama satu jam sejak pukul 09.00 WIB. Mereka menuntut jaksa agar tak gentar mengusut kasus yang pembunuhan Tan Hari Tantono alias Ayung, bos PT Sanex Steel. John Kei dianggap berperan penting dalam pembunuhan tersebut.
M. ANDI PERDANA