TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) akan membentuk anak usaha agar bisa melaksanakan proyek pembangunan dermaga peti kemas Kalibaru, Tanjung Priok. Direktur Pelindo II Richard Joost Lino mengatakan pembentukan anak usaha ini bertujuan agas perusahaan lebih lincah mencari pendanaan.
"Hanya saja penanggung jawab tetap di tangan Pelindo II," kata Lino di sela acara penandatanganan penyerahan konsesi dermaga kepada otoritas pelabuhan, Jumat, 31 Agustus 2012.
Lino mengatakan untuk membangun dermaga tersebut dibutuhkan anggaran hingga Rp 40 triliun yang akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama menelan anggaran Rp 25 triliun dan tahap kedua dibutuhkan Rp 15 triliun.
Untuk tahap pertama peletakan batu pertama akan dimulai September mendatang dan ditargetkan selesai 2017. Pada tahap pertama juga akan dibangun lima terminal yang terdiri dari dua depot bahan bakar minyak dan tiga untuk bongkar muat. Sedangkan pada tahap kedua akan didirikan delapan terminal.
Menurut Lino, Pelindo II akan mendapat konsesi pembangunan selama 70 tahun dengan masa perpanjangan selama 25 tahun. Pelindo II pun akan mendapat bagi hasil 0,5 persen per tahun dari pendapatan kotor dermaga.
"Dulu mereka yang dari Brasil dan Argentina harus lewat Terusan Suez jika ingin ke Afrika, tetapi dengan adanya dermaga ini mereka punya opsi untuk lewat Indonesia sehingga bisa menambah pendapatan negara," ujar Lino.
Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan dermaga ini akan mengurangi kepadatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut Mangindaan proyek ini untuk mendukung implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Dengan rampungnya pembangunan dermaga peti kemas tahap I maka kapasitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok akan naik menjadi 11 juta twenty-feet equivalent units (TEUs) dari sebelumnya 7,5 juta TEUs. Sedangkan perputaran bongkar muat di terminal Tanjung Priok rata-rata 4,5 juta TEUs per tahun.
SYAILENDRA