Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berbagai Macam Perdarahan di Saluran Cerna

Editor

Pruwanto

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Timbulnya gangguan pada saluran cerna cukup sering dikeluhkan sebagian orang. Nyeri ulu hati, mual, muntah darah hitam atau segar, seringnya sembelit dan buang air besar berwarna hitam atau segar bisa jadi adalah tanda adanya perdarahan saluran pencernaan yang akut maupun kronik.

Dokter spesialis penyakit dalam Chaidir Aulia menjelaskan perdarahan bisa terjadi di mana saja di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus. Terjadinya perdarahan dapat disebabkan oleh satu atau lebih penyebab. Karena itu, mengetahui dengan pasti penyebab perdarahan penting dilakukan agar penanganannya dapat lebih optimal.

Perdarahan itu, misalnya, bisa terjadi pada saluran cerna bagian atas. Ini disebabkan karena pecahnya varises esophagus maupun nonvarises seperti tukak peptikum (tukak duodenum dan tukak gaster). Tukak peptikum disebabkan adanya kerusakan pada mukosa lambung atau usus dua belas jari akibat adanya asam lambung yang normalnya ada di dalam lambung pada proporsi tertentu.

Perdarahan ini juga dapat disebabkan infeksi Helicobacter Pylori yang mungkin ditularkan dari orang lain melalui makanan atau air yang terkontaminasi, penggunaan obat seperti aspirin atau obat-obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dapat merusak dinding lambung dan stres.

Gejalanya pun bisa berbeda-beda. Pada perdarahan saluran cerna bagian atas seperti lambung atau usus dua belas jari, gejala yang timbul diantaranya muntah darah hitam di mana darah yang keluar bercampur dengan asam lambung (hematemesis) dan buang air besar yang kehitaman (melena).

"Pada perdarahan tukak peptikum dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dengan alat endoscopy (gastroscopy) sehingga luka atau sumber perdarahan dapat dideteksi dan dihentikan dengan hemoklip," kata Chaidir dalam rilis yang diterima Tempo dari Rumah Sakit Pondok Indah, Rabu, 29 Agustus 2012. "Sementara pada sebagian besar kasus dispepsia (nyeri ulu hati, mual, muntah, cepat kenyang, dan kembung), pengobatan dapat dilakukan dengan empirik terapi dari golongan antasida sampai golongan Proton Pump Inhibitor (PPI)."

Empirik terapi tersebut dapat dilakukan 4-6 minggu. Bila keluhan masih berlanjut Chaidir menyarankan agar pasien dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. "Apalagi bila terdapat ‘alarm symptom’ seperti turunnya berat badan, anemia, hematemesis, melena, atau bila berusia di atas 45 tahun dapat dirujuk langsung ke dokter spesialis penyakit dalam atau gastroenterologi," kata Chaidir yang juga Konsultan Gastroenterologi & Hepatologi, Rumah Sakit Pondok Indah.

Di Indonesia penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas selain tukak peptikum juga disebabkan pecahnya varises esophagus. Varises esophagus, Chaidir menjelaskan, adalah penyakit yang ditandai dengan pembesaran abnormal pembuluh darah vena di esophagus bagian bawah. Esophagus adalah saluran yang menghubungkan antara kerongkongan dan lambung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Varises esophagus biasanya tidak bergejala, kecuali jika sudah robek dan berdarah. Beberapa gejala akibat perdarahan esophagus antara lain hematemesis, melena, hematoskezia (perdarahan yang keluar dari anus dengan warna merah segar), penurunan tekanan darah, dan anemia. Varises esophagus merupakan komplikasi dari penyakit sirosis atau pengerasan hati. Perdarahan yang tidak terkontrol juga menjadi penyebab kematian utama pada penderita sirosis dan transplantasi hati. Ancaman perdarahan ulang juga cukup besar, terutama dalam 48 jam pertama.

Metode penanganan varises esophagus cukup bervariasi, mulai dari konservatif (obat vasopresin, somatosatin, dan sebagainya), terapi injeksi endoscopy yaitu menyuntik pembuluh darah dengan larutan tertentu agar pembuluh darah berhenti berdarah sampai ligasi varises esophagus.

Pada perdarahan saluran cerna bagian bawah bisa disebabkan karena hemorroid (ambeien), divertikel (penonjolan mukosa buli), keganasan. Darah segar yang keluar dari anus, bisa merupakan hemorroid atau robekan di anus yang disebut fisura anus. Penanganan hemorroid juga bermacam-macam, tergantung berada pada stadium hemorroid tersebut. Pada stadium awal dapat ditangani dengan mengubah pola makan seperti makanan dengan serat tinggi dan suntik skleroterapi.

Kalau hemorroid ukurannya besar dapat ditangani dengan ligasi (pengikatan pembuluh darah). Sedang terapi bedah digunakan untuk penderita yang mengalami keluhan menahun, perdarahan berulang, atau prolaps. "Gangguan sakit perut bagian bawah dapat pula disebabkan adanya polip yang bisa dideteksi dengan alat colonoscopy dan biasanya dilakukan tindakan politektomi untuk penanganannya,” ungkap Chaidir.

AMIRULLAH

Gaya! Terpopuler
Shisha Sama Bahayanya dengan Rokok bagi Paru

Ibu Bekerja, Anak Potensial Kena Obesitas

Aborsi Pengaruhi Kelahiran Prematur

Penggemar Motor Harley Davidson Kumpul di Solo

Lawan Stres dengan Meditasi



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

10 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

13 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

16 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

21 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).