TEMPO.CO , Denpasar: Hingga Sabtu, 1 September 2012, 400 hektare lahan di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, diperkirakan hangus terbakar. Tim gabungan mulai untuk naik ke lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman secara manual, Sabtu pagi.
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karangasem Nyoman Sutirtayasa menyatakan cara manual adalah satu-satunya cara untuk memadamkan api dan membatasi untuk tidak menjalar ke area lain. “Kami lakukan dengan mengibaskan kain basah atau memangkas tanaman dan pohon yang terbakar,” katanya.
Lokasi kebakaran berada pada tiga hingga empat meter dari permukiman warga. Untuk saat ini warga tetap diimbau untuk tenang.
Karena terjalnya medan, kendaraan pemadam kebakaran saat ini tidak mungkin didatangkan ke lokasi. Hal ini juga turut menghambat proses pemadaman.
Tim BPBD Badung juga datang untuk membantu tim gabungan yang terdiri dari BPBD Karangasem, Kepolisian Resor Karangasem, serta PMI setempat. “Ada sekitar 100 personel yang akan terjun,” ujarnya.
Menurut pantauan terakhirnya malam kemarin, api sudah berada di dua lokasi yakni Desa Tulamben (Kecamatan Kubu) dan Pidpid (Kecamatan Abang). Api awalnya muncul di Dusun Batu Dawa Kaja (Utara), lalu menjalar ke puncak. Dari atas, api lalu menjalar turun dan terbagi dua ke arah utara di Desa Batu Dawa dan ke arah timur di Desa Pidpid.
Kebakaran serupa juga sempat terjadi Oktober 2011, hanya saja tidak separah ini. Kebakaran kali ini diperkirakan terjadi oleh penyebab yang sama: yakni suhu yang tinggi di kawasan itu.
Sutirtayasa belum mampu memperkirakan angka kerugian yang ditimbulkan kebakaran di lereng gunung tertinggi di Bali ini. Mengingat, si jago merah melalap area yang terdiri dari alang-alang.
Peristiwa ini juga mengundang kegelisahan warga Karangasem yang berada dataran rendah. Pasalnya, api terlihat cukup jelas dari arah mereka yang berada di kecamatan lainnya. Meski, Sabtu pagi tidak sebesar Jumat sore.
KETUT EFRATA
Berita lain:
Persamaan dan Perbedaan Sunni-Syiah
Siapa Syiah, Siapa Sunni
Mengenal 4 Kelompok dalam Syiah
Asal Muasal Perpisahan Syiah dari Sunni
Rentetan Tembakan Kembali Terdengar di Solo