TEMPO.CO, Bali - Setelah 15 korban keracunan minuman keras (miras) dengan tiga orang tewas, Rumah Sakit Sanglah kembali didatangi 41 korban dengan gejala yang nyaris sama, Ahad, 2 September 2012.
“Mereka datang dengan keluhan kepala pusing, berkunang-kunang, dan perut mual,” ujar Kepala Forensik RS Sanglah dr Dudut Rustiadi. Mereka diduga keracunan jenis minuman yang sama dengan korban periode Sabtu kemarin.
“Bisa jadi, arak yang dikonsumsi sudah bercampur dengan methanol,” katanya. Kandungan ini dinyatakan berbahaya bagi tubuh.
Sedangkan untuk kepastiannya, pihak rumah sakit masih melakukan uji lab. Demikian pula untuk dua korban yang meninggal pada Sabtu, saat ini tengah diotopsi.
Gelombang kedua korban keracunan ini sepertinya tidak separah yang pertama. Dari 41 korban yang dirawat di UGD RS Sanglah, 32 orang di antaranya dinyatakan pulih dan diperbolehkan menjalani perawatan di rumah.
“Hanya sembilan yang masih dirawat inap,” ujar Dudut.
KETUT EFRATA
Berita lain:
Van Persie Cetak Gol Indah, Wenger Kesal
Prabowo Dipanggil Panwaslu Senin Pekan Depan
Tabot, Jejak Syiah dalam Tradisi Indonesia
Syiah Berkembang di Indonesia Pascarevolusi Iran
4 Periode Penyebaran Syiah di Indonesia