TEMPO.CO, Austin - Rekan setim sekaligus teman akrab Lance Armstrong, Tyler Hamilton, akan menguak skandal doping dunia balap sepeda melalui bukunya yang akan terbit 5 September mendatang, 'The Secret Race. Inside the Hidden World of the Tour de France, Doping, Cover-ups and Winning at All Costs'.
"Lance itu positif doping. Saya tahu karena ia memberitahu saya," kata Hamilton sebagaimana dikutip dari Cycling News, Ahad, 2 September 2012.
Pernyataan Hamilton semakin menguatkan dugaan Badan Anti Doping Amerika Serikat (USADA) yang pada 24 Agustus 2012 membuat keputusan dahsyat dengan menyatakan Armstrong terbukti menggunakan doping untuk memenangkan tujuh kejuaraan balap sepeda Tour de France. USADA telah menjatuhkan sanksi berat kepada Armstrong, yakni mencabut tujuh gelar Tour de France, menarik kembali sebutan pebalap sepeda terhebat sepanjang masa, hingga mendepak pesepeda asal Texas itu dari dunia balap sepeda.
Perseteruan USADA dengan Armstrong memang telah berlangsung lama. Dan hingga kini, berkas dari USADA masih diproses di Pengadilan Olahraga yang juga belum menjatuhkan putusannya. Armstrong sendiri sudah pasrah. Ia menyatakan tidak akan lagi membela diri. "Sepanjang karir, saya sudah menjalani 500 tes doping tanpa sekalipun gagal," kata Armstrong 23 Agustus lalu.
Dalam buku setebal 265 halaman, Hamilton mendahuluinya dengan mengaku berbohong selama kariernya. "Kenyataan ini terlalu besar, melibatkan banyak sekali orang. Hanya ada dua pilihan, membeberkan semuanya 100 persen atau bungkam. Tidak ada setengah-setengah," tulisnya.
Hamilton dan Armstrong adalah teman satu kamar. Setelah keakraban di antara keduanya terjalin, mereka blak-blakan saat berbicara soal doping darah.
Salah satunya, ketika berkunjung ke rumah Armstrong di Nice sebelum ajang Tour de France 1999 digelar, Hamilton hendak meminta EPO atau synthetic erythropoietin (jenis doping darah untuk menggenjot produksi sel darah merah). Ia bertanya apakah Armstrong punya EPO, lalu Armstrong menunjuk kulkasnya.
Hamilton mengambil EPO tersebut dan berterimakasih ke Armstrong. Akan tetapi, terbesit dalam pikiran Hamilton, bahwa rekannya itu terlalu angkuh menyimpan barang seperti itu di kulkas.
Soal tes doping, Hamilton mengeluarkan pernyataan lebih gila lagi. "Tes dopingnya itu mudah sekali diutak-atik. Mudah sekali dikalahkan," tutur dia.
"Dibandingkan sistem tes doping itu, kami jauh lebih maju. Pengetes memang punya dokter, namun kami punya dokter yang jauh lebih baik yang digaji lebih mahal," kata Hamilton.
Hamilton juga membeberkan metode doping yang digunakan timnya, tim Postal Service Amerika Serikat. Dokter menyuntikkan EPO di dalam urat melalui metode subkutan atau penyuntikan di bawah kulit. Metode tersebut membuat EPO lebih cepat hilang dari tubuh.
Bukan hanya itu, Hamilton menuturkan adanya konspirasi besar di antara lembaga-lembaga anti doping. Pernah suatu ketika hasil tes doping Armstrong positif, sampai membuat khawatir Hamilton. Namun dengan entengnya, Armstrong berkata pada Hamilton, "Jangan khawatir. Kita nanti akan bertemu mereka. Ini semua sudah ditangani."
CYCLING NEWS | BOSTON HERALD | MUHAMAD RIZKI