Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karena Fikih, Konflik Syiah Mulai di Indonesia

Editor

Pruwanto

image-gnews
Jalaludin Rakhmat. TEMPO/Praga Utama
Jalaludin Rakhmat. TEMPO/Praga Utama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat telah mengenal ajaran Syiah sejak awal masuknya Islam di Indonesia. Tapi aliran ini terpendam karena hanya dibagikan ke kalangan terbatas. Syiah semakin populer waktu revolusi Islam bergejolak di Iran pada 1979. Mahasiswa Indonesia pun tertarik dengan pemikiran Syiah dan mulai mempelajarinya.

"Tapi, ketika itu, Syiah tak menjadi masalah karena dianggap gerakan intelektual," kata Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat ke Tempo, Kamis, 29 Agustus 2012.

Waktu pengikut Syiah di Indonesia mulai tertarik akan fikih Syiah, banyak yang menganggapnya sesat. Sebab, ada perbedaan penerapan hukum Islam di Syiah dengan aliran lain, Sunni. Dan terjadilah konflik. Kata Kang Jalal, konflik Syiah-Sunni sudah berlangsung 1.000 tahun. Karena itu, perseteruan itu bukan level lokal atau nasional, tapi konflik internasional.

"Kalau di Indonesia, karena Syiah munculnya belakangan, konflik itu baru ada sekarang," ujarnya.

Perseteruan pertama terjadi pada pesantren milik Ustad Ahmad B., di Desa Brayo, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, 8 April 2000. Ketika itu, massa menyerbu pesantren seusai salat Jumat, sekitar pukul 14.00 hingga 16.30. Akibatnya, tiga rumah di Pondok Pesantren Al-Hadi dirusak dan satu dibakar massa.

"Tapi itu cuma percikan kecil," kata Kang Jalal. "Polisi langsung meringkus pelaku, dan kini penganut Syiah-Sunni di sana hidup berdampingan."

Konflik kedua muncul di Bondowoso pada 2006. Sasaran serangan adalah pesantren milik Kiai Musowir. Kata Kang Jalal, waktu itu mereka sedang menggelar yasinan pada malam Jumat. "Pelaku melempari pesantren. Dan mereka dihukum penjara empat bulan."

Penyerbuan juga terjadi pada rumah pengurus Masjid Jar Hum di Bangil, Jawa Timur, November 2007. Massa merusak rumah itu lantaran menolak kehadiran pengikut Syiah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Pasuruan, umat Syiah juga ditentang. Pada Februari 2011, jemaah Ahlussunnah wal Jamaah yang baru pulang dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW meneriakkan kata "kafir" ke penganut Syiah di Pondok Al-Ma Hadul Islami, Desa Kenep, Kecamatan Beji. Akibatnya, ratusan jemaah itu pun perang batu.

Usaha menyerang penganut Syiah terjadi juga di Jember, Jawa Timur. Pada bulan Ramadan, Agustus 2012, muncul sejumlah spanduk yang menyebutkan ajaran habib Syiah adalah sesat. Namun kain propaganda itu berhasil diturunkan warga dan petugas Pamong Praja sebelum memicu konflik.

Untuk kasus Sampang, Kang Jalal mengatakan bahwa perseteruan sudah mulai sejak 2004. Pada 2006 dan Desember 2011, penganut Syiah juga diserang. Konflik ini sendiri berkutat pada perseteruan antara Tajul Muluk dengan adiknya, Roisul Hukama. Namun, menurut Kang Jalal, masalah sebenarnya bukan pada persoalan keluarga yang mengatasnamakan agama.

"Tapi kefanatikan agama yang memperalat masalah keluarga," ujar Kang Jalal.

EVAN (PDAT) | CORNILA DESYANA

Berita Terkait
EDISI KHUSUS: Syiah Indonesia
Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?
Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?
Kang Jalal: Konflik Sampang Bukan Soal Keluarga
Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia
Berapa Populasi Syiah di Indonesia
Hubungan Pemerintah-Penganut Syiah Indonesia Baik
Iran Tak Pernah Bantu Syiah Indonesia
Syiah Berkembang di Indonesia Pascarevolusi Iran
Tabot, Jejak Syiah dalam Tradisi Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

8 April 2017

Cendekiawan muslim, Zakir Naik, memberikan pemaparan saat kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, 3 April 2017. Selama mengunjungi Indonesia Zakir Naik melakukan dakwah di sejumlah daerah antara lain di Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, dan Makasar. ANTARA FOTO
Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.


Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

4 April 2017

Aksi Ulama asal India, Zakir Naik saat memberi ceramah terbuka di hadapan ribuan masyarakat di kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, 2 April 2017. TEMPO/Prima Mulia
Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.


Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

4 April 2017

Aksi Ulama asal India, Zakir Naik saat memberi ceramah terbuka di hadapan ribuan masyarakat di kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, 2 April 2017. TEMPO/Prima Mulia
Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

Arif tidak menyebut secara detail siapa saja yang diundang, karena nama-nama itu masih sensitif jika diumumkan.


Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

13 September 2016

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

Sejak kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, pada 18 Juli lalu, banyak pihak menilai hal itu sebagai keberhasilan ikhtiar negara menumpas akar-akar terorisme. Namun mungkinkah peristiwa tertembaknya seseorang dapat menjelaskan bahwa gerakan radikalisme di Indonesia telah berakhir?


Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

4 Agustus 2016

Seorang pengungsi melakukan adzan saat berada di kamp pengungsian di Irbil, Irak (28/6). Para pengungsi ini melarikan diri karena kekerasan antara sektarian mengancam kawasan Timur tengah. AP/Hussein Malla
Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menegaskan, tak perlu kaku saat menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan.


Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

21 Juni 2016

Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia berunjuk menentang kenikan BBM di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/3). TEMPO/Prima Mulia
Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

Universitas Islam Indonesia menangkal masuknya ide-ide Hizbut Tahrir soal khilafah ke kampus.


Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

22 Desember 2015

Profesor Benedict Anderson dari University of Cornell memberikan kuliah Umum di FIB UI, Jakarta, 10 Desember 2015. TEMPO/Frannoto
Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

Ben Anderson ternyata suka mengisi TTS dan menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme.


Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

12 Agustus 2015

AA Gym memberi tausiah pada pengajian Ramadhan bersama Bandung Hijabers Community di Masjid Al Ukhuwah, Bandung, Jawa Barat, 28 Juni 2015. TEMPO/Prima Mulia
Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

Dalam Islam, berkuda adalah olahraga yang disunahkan dan didampingi malaikat.


Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

1 Juni 2015

Seorang umat muslim mengikuti dzikir akbar bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban di Monas, Jakarta, Rabu (5/8). Dzikir akbar yang dihadiri wapres bertujuan untuk keselamatan bangsa. Tempo/Tony Hartawan
Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

Ada yang menggunakan malam Nisfu Syakban untuk berdakwah. Bagaimana memaknainya?


Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

1 Juni 2015

REUTERS/Cheryl Ravelo
Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

Umat muslim disarankan memperingati Nisfu Syaban dengan ibadah yang tidak dipamerkan.