TEMPO.CO, Jakarta-
MALANG--Kantor Imigrasi Malang bakal mengirim imigran gelap asal Timur Tengah ke rumah detensi imigrasi (Rudenim) Surabaya di Bangil Kabupaten Pasuruan. Sebanyak 21 imigran gelap tersebut, saat ini, ditampung sementara di Kantor Imigrasi Malang.
"Kami masih koordinasi dengan Rudenim Bangil. Belum ada jawaban," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Malang, Suharno, Senin 3 September 2012. Koordinasi yang dimaksudkannya untuk memastikan Rudenim Surabaya masih cukup ruang untuk menerima tambahan imigran gelap tersebut.
Pemindahan para imigran itu bertujuan untuk meningkatkan pengamanan serta memudahkan pemerintah melakukan pendataan. Jika Surabaya tak cukup, akan dititipkan ke Rudenim di daerah lain. "Kami akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mencari solusi," katanya.
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rudenim Surabaya Agus Susdamaji menjelaskan jika tak bisa menampung tambahan imigran. Lantaran, sejumlah ruang di Rudenim tengah dalam perbaikan. "Masih renovasi, belum bisa menampung," katanya.
Imigran gelap tersebut ditangkap Kepolisian Resor Malang di Pantai Sepelot Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo. Mereka tertangkap karena kapal kayu yang ditumpangi bocor dan terdampar di pesisir selatan Malang. Total jumlah penumpang, diperkirakan sebanyak 30 orang.
Namun, sebagian kabur masuk ke dalam hutan di sekitar pesisir. Sementara nahkoda dan anak buah kapal yang diduga warga Negara Indonesia melarikan diri. Para imigran yang tertangkap sebagian telah mengantongi suaka sebagai pengungsi dari Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi (UNHCR).
"Petugas mengejar imigran gelap yang lain," kata Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Decky Hermansyah. Para imigran tersebut diduga diselundupkan ke Australia melalui perairan di Kabupaten Tulungagung. Sebelumnya mereka berasal dari Jakarta menumpang kendaraan ke Tulungagung.
Berulang kali imigran gelap terdampar di Malang. Sejak 2012 polisi berhasil membongkar tiga kali penyeludupan manusia ke Australia. April polisi menggagalkan penyelundupan 43 imigran gelap di pesisir Gedangan. Pada 11 Juli polisi kembali menangkap 25 imigran di Singosari saat mereka dalam perjalanan menuju pesisir selatan Malang. Polisi kembali membongkar sindikat penyelundupan manusia pada 18 Juli, sebanyak 77 imigran gelap dari diamankan di pantai Bajul Mati Gedangan.
EKO WIDIANTO