TEMPO.CO, Yogyakarta - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih membutuhkan sebanyak 100 ribu pengusaha lagi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan masyarakat setempat. ketua Kamar dagang dan Industri Daerah Istimewa Yogyakarta, Nur Ahmad Effendi mengatakan secara nasional dibutuhkan 4 juta pengusaha lagi.
“Kami berharap banyak lembaga membuat program menciptakan pengusaha-pengusaha tangguh. Kita masih butuh 4 juta pengusaha hingga 2014," kata dia di Yogyakarta, 4 September 2012.
Peneliti Senior Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Djoko Raharto, mengatakan Bank Indonesia wilayah Yogyakarta telah merekrut sebanyak 40 calon pengusaha muda di bawah usia 30 tahun.
Mereka terdiri dari siswa, mahasiswa dan masyarakat umum yang mempunyai usaha namun usahanya itu belum maju. "Mereka diberi pelatihan usaha dan akan diberi modal hingga Rp 25 juta per orang," kata Djoko.
Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan bekerja sama dengan PT. Top Coach Indonesia telah menetapkan 40 wirausahawan muda baru yang terdiri 33 pria dan 7 perempuan untuk diberikan pelatihan wira usaha melalui kegiatan bootcamp di Sambi Resort, Sleman.
Usaha yang dijalankan kandidat terpilih meliputi usaha kuliner 19 orang, pertanian, peternakan, dan perikanan 4 orang, kerajinan 4 orang, konfeksi 3 orang, teknologi informasi 2 orang, jasa usaha 4 orang, perdagangan 3 orang dan pendidikan 1 orang dengan level pendidikan bervariasi dari lulusan SMU sampai S1. "Kegiatan pelatihan akan dilaksanakaan selama 5 har, 6 hingga 10 September 2012," kata dia.
Tujuan pelatihan itu, kata Djoko yaitu memberikan dasar-dasar wira usaha, membangun mental pengusaha. “Membangkitkan kreativitas dalam berbisnis, memperkuat landasan bisnis secara sistematis,” ungkapnya. Selain itu mereka dilatih menemukan potensi kekuatan dari dalam diri mereka dan menggali kelebihan peserta.
MUH SYAIFULLAH