Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Plang Malioboro Bukan Sekadar Penunjuk Arah

image-gnews
ANTARA/Noveradika
ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta--Gambar itu menampilkan dua plang Jalan Malioboro. Satu berdesain yang lama, dengan dasar papan warna hijau dan tulisan huruf latin berwarna putih. Di bawah tulisan yang semua berhuruf kapital itu tercetak aksara Jawa dengan arti yang sama.

Sedangkan satu plang lainnya merupakan desain baru, dengan papan dasar berwarna putih dan tulisan Malioboro berwarna-warni. Di bawahnya tertera kalimat “Kawasan Jalan-Jalan”. Selain itu, di atas huruf Malioboro warna pelangi itu tergambar bangunan kuno tiga pintu yang diapit kalimat "Sejak 1755".

Sejak diunggah pertama kali di situs jejaring sosial Facebook, Sabtu, 1 September lalu, foto ini telah mendapat respons dari ribuan orang. "Dipasang jam 2 siang, jam 4 sore sudah ada 3.000 orang (yang merespons),” kata Eko Nuryono, pemasang foto, kemarin.

Eko tak hanya memasang di laman Facebook miliknya dan menautkannya ke Twitter, foto itu pun ia pajang di laman Facebook Yogyakarta, infosenijogja, hingga milik Jemek Supardi, seorang seniman pantomim. "Kalau ditotal sampai Minggu kemarin, (respons dan komentarnya) bisa mencapai 9.000-an lebih," katanya.

Ya, hingga kemarin siang, Senin 3 September 2012, di laman Facebook Yogyakarta saja tercatat 6.280 orang mengomentari foto tersebut. Selain itu, 5.088 orang mengacungkan jempol. Foto itu pun tercatat 281 kali dibagikan. Dari komentar yang tercatat, nyaris semua orang lebih suka dengan plang jalan lama. Selain dinilai lebih khas dan berkarakter, ada romantisme di dalamnya.

Eko mengatakan bahwa alasan pemasangan foto adalah agar pemerintah lebih memperhatikan pendapat publik sebelum mengambil kebijakan, meski itu pergantian plang nama jalan. “Agar opini publik bisa menjadi pertimbangan pemerintah ke depan,” katanya.

Bagi dia, asal ada niat, komunikasi antara pemerintah dan masyarakat tentu bisa terjalin. Terlebih kini banyak media sosial yang mampu “menjembatani”. “Kan ada Facebook dan Twitter,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Kota Yogyakarta memasang plang baru itu pada 12 Agustus 2012 bersamaan dengan peresmian revitalisasi tahan II kawasan Malioboro. Kemarin, mendadak plang itu tak terlihat di tempatnya. Sedangkan plang baru terpasang kembali sejak Sabtu kemarin, meski lokasi bergeser jadi di seberang lokasi lama. “Plang lama dilepas dulu karena rusak ditabrak bus kemarin,” kata Ketua Unit Pelaksana Teknis Malioboro Syarif Teguh saat ditemui setelah menggelar rapat dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya.

Ia membantah kabar bahwa pertemuan itu membahas kritik pemasangan plang di media sosial. Namun ia mengatakan kritik itu akan didiskusikan dan dipertimbangkan. “Kalau memang salah, dijewer juga tak apa.”

Plang baru, menurut dia, juga menggambarkan Malioboro. Tahun 1755 yang tertera mengacu pada perjanjian Giyanti, warna pelangi memperlihatkan Malioboro yang dihuni oleh masyarakat yang beragam, dan gambar bangunan merupakan simbol dari bangunan cagar budaya.

Plang itu rencananya akan dipasang kembali untuk memberikan alternatif identitas Malioboro. "Mau yang (plang) tradisional atau yang baru?" katanya. Selama ini, plang Jalan Malioboro memang menjadi lokasi favorit wisatawan mengabadikan gambar.

ANANG ZAKARIA

Berita Populer:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang

83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang

Kang Jalal pun Diancam Mati

Kisah Kang Jalal Soal Syiah di Indonesia(Bagian 2)

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN

Cerita Jalaluddin Rakhmat Soal Syiah Indonesia (Bagian I)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

5 April 2018

Seorang pengunjung bermain perahu layar pada saat sunset atau matahari terbenam di Pulau Boracay, Filipina, 17 Januari 2016. REUTERS/Charlie Saceda
Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.


Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

14 Februari 2018

Suasana di Pulau Rottnest, Australia Barat. Tourism Western Australia
Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.


Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

24 September 2017

Pemandangan dari atas bukit di Fairy Lake Leisure Farm, Taiwan. (Dewi Rina)
Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.


Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

24 September 2017

Lee dan istrinya,  pemilik perkebunan Persimmon Brother Farm, Taiwan (Dewi Rina)
Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.


Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

9 September 2017

Singapore River Cruise yang memiliki panjang 5 meter dan lebar 3 meter melintasi sungai di Singapura yang tidak memiliki gelombang sehingga membuat nyaman para wisatawan. Tempo/Maria Rita
Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.


Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

9 September 2017

Sejumlah wisatawan asing mengunakan kinomo santai
Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.


Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

5 September 2017

Ulah Manusia, Tembok Besar Cina Rusak Parah
Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.


Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

5 September 2017

Tembok Besar Cina
Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.


Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

9 Agustus 2017

Presiden Jokowi berpose serupa dengan patung lilin dirinya di Museum Madame Tussauds di Hong Kong, 1 Mei 2017. Kehadiran figur Jokowi di Madame Tussauds merupakan permintaan dari pengunjung dan survei yang dilakukan pihak museum.  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.


Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

8 Juli 2017

Pemerintah Cina membangun jalan dengan lantai kaca berbentuk tapak kuda (skywalk), menjorok sejauh 27 meter dari tebing di Chongqing, di Barat Daya Cina. dailymail.co.uk
Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.