TEMPO.CO, Jember - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jawa Timur di Jember dan Balai Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) mengawasi kawasan hutan Gunung Ijen dan hutan konservasi Taman Nasional Metiri. "Kami tidak ingin peristiwa kebakaran di Pegunungan Hyang Argopuro terjadi di Ijen dan Metiri,” kata Kepala BKSDA Wilayah III Jawa Timur Sunandar Trigunajasa di Jember, Selasa, 4 Agustus 2012.
Sunandar mengatakan, memasuki musim kemarau tahun ini, kedua kawasan itu rawan terbakar. Potensi kebakaran di kawasan hutan TNMB dan BKSDA wilayah III sangat terbuka. Rumput, semak belukar, maupun daun-daun pepohonan dalam kondisi kering selama musim kemarau ini.
Itu sebabnya, mulai pekan ini, TNMB dan BKSDA melakukan pemantuan khusus melalui pos-pos penjagaan yang disiagakan selama 24 jam. Pos siaga akan diberlakukan dalam waktu empat bulan ke depan.
Dari luas kawasan hutan Gunung Ijen sekitar 2.600 hektare, yang rawan kebakaran sekitar 800 hektare. Akhir Agustus dan awal September 2011 lalu kebakaran padang sabana dan hutan cemara di kawasan cagar alam dan hutan lindung di Gunung Ijen mencapai lebih 25 hektare.
Seperti di Gunung Argopuro, kawasan yang rawan kebakaran di Gunung Ijen maupun hutan konservasi Taman Nasional Metiri ditumbuhi alang-alang atau rerumputan liar serta beberapa jenis pepohonan, seperti cemara gunung dan pinus. "Jika terjadi kebakaran, api cepat merambat," ucap Sunandar.
Koordinator Polisi Hutan Balai TNMB Jember, Musafak, mengatakan para petugas lapangan sudah sepekan terakhir dikerahkan dengan mobil patroli untuk memantau kawasan agar tidak terbakar. Wilayah hutan konservasi TNMB yang mencapai 53 ribu hektar, tersebar di wilayah Kabupaten Jember dan Banyuwangi. "Tapi rawan kebakaran hutan dan sabana," kata dia.
Adapun kebakaran hutan di pegunungan Hyang Argopuro hingga saat ini sedikitnya mencapai 250 hektare hutan. Kawasan pegunungan tersebut berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Jember, Situbondo, dan Kabupaten Bondowoso.
Kawasan yang terbakar, kata Sunandar, berada di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut dengan vegetasi berupa hutan cemara dan ilalang. Titik api diperkirakan berawal dari kawasan Selonyeng atau arah timur puncak Rengganis.
Kebakaran semakin meluas akibat embusan angin yang cukup kencang. Mulai Senin kemarin, 3 Agustus 2012, jalur pendakian ke puncak Argopuro ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan. "Karena kebakaran hutan dapat membahayakan para pendaki di sana," ujar Sunandar.
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Terpopuler:
Kisah Kang Jalal Soal Syiah Indonesia (Bagian 6)
Andik Vermansyah Pindah Ke Liga Utama Amerika
Transaksi Gendut Para Politikus Senayan
Polisi Tahan Kuasa Hukum John Kei
Panwaslu: Iklan Televisi Jokowi Masuk Pelanggaran
Jarak Tempuh Sepeda Motor Bakal Dibatasi
Doberman Ikut Jaga Hillary Clinton di Jakarta
Scientology Seleksi Calon Istri Tom Cruise
Calo Penerimaan Pegawai Negeri Diungkap
Jangan Katakan Kalimat Ini ke Anak Anda